Jokowi Ingatkan Prabowo Pentingnya Kerja Sama Pertahanan dengan Perusahaan Negara Lain

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai pameran Indo Defence 2022 dapat dijadikan sebagai untuk promosi alat pertahanan Indonesia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Nov 2022, 13:21 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 13:21 WIB
Presiden Jokowi Saksikan Defile Tiga Matra TNI
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat akan menyaksikan defile yang menampilkan pasukan tiga matra TNI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022). Kegiatan yang diikuti oleh seluruh kesatuan jajaran TNI ini dalam rangka menyambut HUT ke-77 TNI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai pameran Indo Defence 2022 dapat dijadikan sebagai untuk promosi alat pertahanan Indonesia. Dia mengingatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk melakukan kerja sama bidang pertahanan dengan perusahaan-perusahaan negara lain.

Hal ini disampaikan Jokowi usai pameran Indo Defence 2022 Expo dan Forum di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022). Dalam kesempatan ini, Jokowi menyaksikan sejumlah demonstrasi produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari dalam negeri yang ditampilkan oleh prajurit TNI.

"Saya melihat bagus untuk promosi juga utamanya produk peralatan pertahanan dan keamanan. Dan juga yang paling penting adalah tadi saya sampaikan ke Pak Menhan pentingnya kerja sama kita dengan perusahaan-perusahaan dari negara lain," jelas Jokowi kepada wartawan, Rabu (2/11/2022).

Dia mengatakan bahwa perkembangan global harus disikapi oleh industri pertahanan dalam negeri. Terlebih, indikasi anggaran pertahanan di negara NATO Timur Tengah dan Asia Timur cenderung naik sangat drastis.

"Indikasi anggaran pertahanan di negara-negara NATO di Timur Tengah dan juga di Asia Timur ini ada kecenderungan naik sangat drastis serta kemunculan teknologi-teknologi militer yang baru ini juga perlu kita ikuti bersama," katanya.

Jokowi mengaku senang Defend ID yang merupakan holding BUMN, menargetkan untuk masuk ke daftar 50 perusahaan pertahanan kelas dunia. Menurut dia, produk-produk pertahanan dalam negeri juga berkembang bagus sekali.

Pemerintah Beri Ruang Perusahaan Swasta untuk Bangun Industri Pertahanan

Deretan Alutsista Dipamerkan di HUT ke-74 TNI
Prajurit TNI menaiki panser saat parade alutsista pada perayaan HUT ke-74 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019). Perayaan HUT ke-74 TNI bertemakan 'TNI Profesional Kebanggaan Rakyat'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Hal ini dikarenakan pemerintah memberikan ruang yang sangat besar kepada perusahaan swasta untuk ikut membangun industri pertahanan Indonesia. Mulai dari, membuat produk pertahanan sendiri ataupun bekerja sama dengan industri pertahanan dari luar negeri.

"Saya rasa ini perkembangan yang sangat baik dan yang paling penting kita bisa mengadopsi sebanyak mungkin teknologi-teknologi baru di bidang pertahanan militer," tutur Jokowi.

Dia pun berharap perusahaan-perusahaan dalam negeri dapat terus menjalani kerja sama sebanyak mungkin dalam mengembangkan produk pertahanan dalam negeri.

"Sebanyak-banyaknya tadi saya sampaikan, bahwa kerja sama antara industri kita, BUMN-BUMN strategis kita sebanyak-banyaknya melakukan kerja sama untuk kita bisa transfer teknologi untuk teknologi-teknologi militer terbaru," pungkas Jokowi.

Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo
Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya