Polisi Sebut TKP Sekeluarga Tewas di Kalideres Sudah Tidak Steril

Kondisi TKP yang sudah tidak steril membuat polisi kesulitan menyelidiki kasus kematian empat orang sekeluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 23 Nov 2022, 11:45 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 11:45 WIB
Polisi Olah TKP Kasus Satu Keluarga Meninggal di Kalideres
Penyidik dari Polsek Kalideres bersama tim yang mengenakan baju Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri datang ke lokasi rumah tempat penemuan empat jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat,Rabu (16/11/2022). Hingga sampai saat ini Polisi belum mengungkapkan penyebab kematian korban melainkan berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan dan ditemukan fakta keempat jasad itu sudah lama tidak mendapat asuman makanan maupun minuman. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyebut tempat kejadian perkara (TKP) sekeluarga tewas di Kompleks Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat sudah tidak steril. Kondisi tersebut menyulitkan penyelidikan kematian keempat korban di sana.

"Ternyata ini TKP sudah kurang steril," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Rabu (23/11/2022).

Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat itu menyebut, sejumlah warga sempat menaburkan kopi di sekitar TKP lantaran bau busuk yang timbul. Dia menyebut, kopi itu menyulitkan kerja dari tim kedokteran forensik.

"Mengapa kurang steril? karena warga yang niatnya mau membantu, langsung disiram kopi. Ini agak kacau, mungkin kemarin kedokteran forensik melihat, ini menggangu karena banyaknya kopi yang disebar," kata dia.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkapkan temuan baru kasus sekeluarga tewas di Kalideres. Hasil penyelidikan mengungkap, sebagian dari mereka ternyata sudah tidak bernyawa sejak 13 Mei 2022.

Pihak kepolisian mengungkapkan korban meninggal dalam peristiwa tersebut adalah suami istri pemilik rumah atas nama Rudiyanto dan Reni Margareta, kemudian Dian (anak), dan Budiyanto (ipar Rudyanto).

Kombes Hengki Haryadi mengatakan, temuan baru itu terungkap setelah penyidik memeriksa tiga orang saksi yang mengatakan bahwa korban Budiyanto hendak menggadaikan sertifikat rumahnya ke koperasi simpan pinjam.

Budiyanto sempat berniat menjual rumah tersebut lewat mediator dan langsung menyerahkan sertifikat asli rumah kepada mediator tersebut.

 

Salah Satu Korban Sudah Tewas Sejak Mei 2022

Kalideres
Polisi menggelar olah TKP kasus sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. (Merdeka.com)

Mediator tersebut kemudian menemukan koperasi simpan pinjam untuk menggadaikan sertifikat rumah dan selanjutnya mengajak dua pegawai koperasi itu ke rumah korban pada Jumat, 13 Mei 2022. Setibanya di rumah itu, para saksi dikejutkan dengan bau busuk menyengat dari dalam rumah.

"Pada saat itu diterima oleh almarhum Budiyanto, begitu membuka gerbang sudah tercium bau busuk yang luar biasa pada bulan Mei, 13 Mei," kata Hengki.

Saat ditanyakan kepada Budiyanto soal bau tersebut, yang bersangkutan menyebut itu hanya bau got yang belum sempat dibersihkan.

Para saksi tersebut kemudian masuk ke rumah dan meminta bertemu dengan pemilik rumah yang namanya tertera di sertifikat, yakni Reni Margareta.

Kemudian pegawai koperasi simpan pinjam tersebut diajak oleh Dian dan Budiyanto ke kamar Reni, namun saat itu Dian meminta agar lampu kamar tidak dinyalakan.

"Begitu pintu kamar dibuka, pegawai ini masuk, menyeruak bau yang lebih busuk. Di mana 'ibunya, ini lagi tidur tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya," Hengki menirukan ucapan Dian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya