PDIP Jelaskan Pertemuan Megawati-Gibran-FX Hadi, Tapi Tanpa Ganjar

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming dan Ketua PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, adalah hal biasa dan rutin. Ketidakhadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bukan karena ada konflik atau alasan tertentu.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 15 Des 2022, 16:02 WIB
Diterbitkan 15 Des 2022, 16:02 WIB
Megawati Buka Rakor Politik dan Keamanan PDIP
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengikuti Rapat Koordinasi Bidang Politik & Keamanan Tingkat Nasional di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Kamis (3/5). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming dan Ketua PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, adalah hal biasa dan rutin. Ketidakhadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bukan karena ada konflik atau alasan tertentu.

Hasto menyatakan hal itu saat ditanya wartawan di sela menjadi pembicara dalam Seminar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada Kamis (15/12/2022).

“Ya pertemuan Ibu Mega dan Mas Gibran kan dilakukan secara rutin. Ibu Mega sering bertemu dengan para kepala daerah dari PDI Perjuangan dan di situ Ibu Mega menyampaikan masukan-masukan. Ini bentuk perhatian Ibu Mega,” kata Hasto dikutip dalam keterangannya.

Dijelaskannya, setiap ke daerah, Megawati selalu semacam melakukan “scanning” atas wilayah itu. Begitupun saat ke Solo, karena berbarengan dengan menghadiri pernikahan Kaesang, Megawati juga melihat tata kota Solo, tanaman-tanaman, dan ruang publiknya.

“Apalagi kota Solo kan juga pusat kebudayaan, sehingga dalam pertemuan itu Ibu Mega juga menerima laporan Mas Gibran dan Ibu Mega memberikan arahan terkait pertemuan itu,” katanya.

Diperlakukan Sama

Sementara itu terkait Ganjar, Hasto memastikan Ganjar juga diperlakukan sama dengan Gibran maupun kepala daerah PDIP lainnya. Menurutnya kepala daerah PDIP selalu dididik sejak awal lewat Sekolah Partai.

“Karena PDI Perjuangan adalah partai yang melekat dari rakyat kecil, kaum marhaen. Sehingga kekuasaan harus diabdikan untuk pembebasan kaum marhaen. Jadi itulah yang didialogkan oleh Ibu Mega ketika bertemu dengan para kepala daerah,” urai Hasto.

“Bagaiman kebijakan anggarannya, Bagaimana dalam penataan lingkungan, budayanya. Kebijakan legislasinya. Ibu Mega sangat detail sehingga dialog bisa berlangsung cukup lama.”

“Pak Ganjar juga sama seperti kepala daerah lainnya, tak pernah absen,” tukas Hasto.

Hanya ke Solo

Terkait ketidakhadiran Ganjar di pertemuan Solo, Hasto menyebut memang Mega tidak ke Ibukota Jawa Tengah melainkan hanya Solo saja.

“Itu biasa, kadang kadang Ibu Mega dengan Pak Rudi, kadang ibu dengan wali kota Solo, kadang dengan pak Ganjar. Itu tak ada persoalan. Karena ketika itu Ibu Mega kan datang ke kota Solo. Tidak ke Semarang. Tidak ke Provinsi Jawa Tengah. Sehingga dialognya dengan Mas Gibran dan juga Pak Rudi,” jawab Hasto.

 

Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya