1.322 Warga Kabupaten Tangerang Terjangkit DBD Selama Tahun 2022, 7 Orang Meninggal

Sebanyak tujuh warga di Kabupaten Tangerang, meninggal dunia akibat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2022 kemarin.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 05 Jan 2023, 05:30 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 05:30 WIB
Ilustrasi DBD di Banyuwangi (Istimewa)
Ilustrasi DBD di Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak tujuh warga di Kabupaten Tangerang, meninggal dunia akibat terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2022 kemarin.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho, mengungkap, pihaknya kembali mewaspadai penyebaran kasus DBD ditengah musim hujan yang melanda wilayah Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.

"Di musim penghujan kali ini, kami mengimbau ke masyarakat untuk rutin melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus," terang Sumihar, Rabu (4/1/2023).

Selain menggiatkan PSN dengan 3M plus tadi kata Sumihar, pihaknya juga menguatkan program satu rumah satu jumantik. Agar penyebaran nyamuk pembawa virus DBD tidak terus-terusan berkembang biak.

"Kami juga rutin mensosialisasikan ke masayarakat untuk melaksanakan kegiatan gerakan satu rumah satu jumatik dan pemantauan berkala hasil kegiatan oleh puskesmas terdekat," katanya.

Di tahun 2022 kemarin saja ada 1.322 kasus DBD menyerang warga di Kabupaten Tangerang. Dari jumlah itu, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia karena virus dengue tersebut.

"Jumlah kasus DBD Januari sampai dengan Desember 2022 sebanyak 1.322 kasus dan jumlah kematian dari Januari - Desember 2022 adalah 7 orang," jelasnya.

Pantauan Rutin Fasilitas Layanan Kesehatan

20160404-Filipina Luncurkan Vaksin Anti-DBD Pertama di Dunia-
Perawat menunjukkan botol vaksin anti-dengue di Sekolah Dasar Parang di Marikina, sebelah barat Manila, Senin (4/4). Filipina telah melancarkan vaksin pertama di dunia untuk penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) itu kepada 1 juta pelajar. (NOEL CELIS/AFP)

Untuk tahun ini, ditengah kondisi cuaca hujan tinggi pihaknya mengaku akan kembali meningkatkan pemantauan rutin ke fasilitas layanan kesehatan yang ada agar pasien DBD yang ada di lingkungan masyarakat bisa cepat tertangani dan penyebaran nyamuk pembawa virus tidak menyebar ke banyak orang di lingkungan.

"Pemantauan rutin peningkatan jumlah kasus DBD yang rutin dilaporkan dari RS melalui laporan kewaspadaan dini dan Respon Rumah Sakit untuk selanjutnya segera ditindak lanjuti berkoordinasi dengan puskesmas dan perangkat daerah dalam tata laksana kasus positif DBD yang terlaporkan," pungkasnya.

Infografis Virus Corona Berbahaya Vs DBD Mematikan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Virus Corona Berbahaya Vs DBD Mematikan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya