Wapres Ma'ruf: Kuota Haji pada Saatnya Harus Kembali 100 Persen

Wapres Ma'ruf mengatakan Indonesia pernah mendapatkan kuota haji sampai 210.000 jamaah. Karena itu pemerintah harus menyiapkan diri untuk memberangkatkan jamaah sesuai kuota itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jan 2023, 08:13 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2023, 08:13 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan perlu adanya sinergi pembangunan, baik dari sisi kesejahteraan dan keamanan di Papua. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pemerintah akan menyiapkan diri menyambut keputusan pengembalian kuota haji hingga 100 persen.

“Kalau soal kuota saya kira pada saatnya memang harus kembali (100 persen), karena kalau sudah keadaan normal kan kembali ke normal,” kata Wapres usai menghadiri Haul Al Maghfurlah Mama KH. TB. Muhammad Falak Abbas ke-51, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu 7 Januari 2023.

Dia mengatakan Indonesia pernah mendapatkan kuota haji sampai 210.000 jamaah. Karena itu pemerintah harus menyiapkan diri untuk memberangkatkan jamaah sesuai kuota itu.

Dia menekankan penanganan haji bukan perkara mudah. Penetapan ongkos haji menurutnya, juga harus lebih rasional agar subsidi yang diberikan tidak terlalu besar dan membuat dana haji tergerus.

“Jangan sampai (dana) pokoknya habis, karena akan menyulitkan nanti ke belakang. Karena itu (ongkos haji) harus dirasionalisasi agar berkelanjutan, jadi sustainability-nya harus dijaga,” jelas dia yang dikutip dari Antara.

Lebih jauh terkait kewajiban jamaah haji untuk menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Wapres memandang hal itu tidak ada masalah sepanjang membawa kebaikan untuk jemaah haji.

“Memang harus siap untuk melaksanakan itu. Memang pada awalnya tentu kaget tetapi ketika itu ada jaminan yang bagus, yang baik untuk kebaikan jamaah, saya kira itu seharusnya bisa diterima. Kita lihat nanti perkembangannya,” ujarnya.

Menag Terima Kunjungan Dubes Saudi

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Essam bin Abed Al-Taqafi.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat ini untuk membahas persiapan kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah. Mengutip laman Kemenag, menurut rencana kunjungan kali pertama Tawfiq F. Al-Rabiah ke Indonesia ini pada 23 Oktober 2022.

"Saya ingin mengajak kita bersama-sama menyukseskan kunjungan Menteri Haji dan Umrah ke Indonesia. Saya sangat konsen dengan rencana kedatangan Menteri Haji dan Umrah, karena ini kunjungan pertamanya secara resmi ke Indonesia," ujar Syekh Essam bin Abed Al-Taqafi, Senin (12/9/2022).  

"Kami mengharapkan kedatangan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi ini mendapat sambutan yang istimewa serta berjalan dengan baik dan tentunya kunjungan ini akan membahas penambahan kuota jemaah haji Indonesia. Kunjungan Menteri Haji dan Umrah ke Indonesia ini tentu akan membuat cemburu negara Islam lainnya," sambungnya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam pertemuan tersebut mengatakan Kemenag akan secara maksimal mempersiapkan kunjungan Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi ke Indonesia.

"Di sini hadir Sekjen Kemenag dan Staf Khusus yang nantinya akan mempersiapkan penyambutan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi ke Indonesia sebagaimana kami menyambut Menteri Urusan Islam beberapa waktu lalu. Dan kami juga akan meneruskan surat permohonan untuk bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungan Menteri Haji dan Umrah," kata Menag.

Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah
Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya