Liputan6.com, Jakarta - Pihak keluarga mahasiswa Universitas Indonesia (UI), M Hasya Atallah Syaputra (HAS) yang ditabrak pensiunan Polri namun menjadi tersangka mendatangi Ombudsman RI. Mereka melaporkan dugaan adanya maladministrasi dalam penanganan kecelakaan lalu lintas ini.
"Kami melapor ke Ombudsman terkait maladminsitrasi dan kesalahan-kesalahan prosedural formal yang dilakukan oleh polisi, yaitu Polres Jakarta Selatan terhadap penanganan perkara yang menimpa Hasya," ujar Gita Paulina, kuasa hukum keluarga Hasya di Gedung Ombudsman, Selasa (31/1/2023).
Gita menyebut, pihaknya tidak hanya melaporkan jajaran Polres Jakarta Selatan saja, namun juga pihak yang sudah menerbitkan hasil visum Hasya
Advertisement
"Polres Jaksel dan pihak yang menerbitkan visum Hasya," kata dia.
Sebelumnya, Gita Paulina, kuasa hukum keluarga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) M Hasya Atallah Syaputra (HAS) yang tewas ditabrak pensiunan polisi, membeberkan sejumlah upaya intimidasi yang dialami keluarga korban.
Dia menyebut, sejumlah orang tak dikenal sempat mendatangi rumah Hasya pada malam hari. Mereka diduga utusan dari terduga pelaku kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI tersebut.
"Ibunya Hasya cerita bahwa saya didatangi malam-malam. Jadi utusan dari terduga pelaku ini mendatangi rumah almarhum Hasya itu sekitar jam 10 malam," kata Gita di Sekertariat ILUNI UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat 27 Januari 2023.
Gita menjelaskan, saat itu ibunda Hasya, Ira hanya sendirian di rumah. Kedatangan sejumlah orang tak dikenal itu membuat Ira merasa takut. Sayangnya, Gita tak menjelaskan secara rinci kejadiannya.
"Itu waktu kondisi ibu sendirian di rumah, tentunya sangat ketakutan ya didatangi oleh beberapa laki-laki dan tidak jelas maunya apa," ungkap dia.
Rumah Didatangi OTK Berkali-kali
Tak hanya sekali, lanjut Gita, orang tak dikenal itu kembali datang ke rumah keluarga Hasya. Kali ini, mereka bahkan mencoba untuk membuka pintu agar dapat masuk ke dalam rumah.
"Kemudian datang lagi waktu itu adiknya Hasya sedang sendirian. Ini malah masuk ke pekarangan, mencoba membuka masuk ke dalam pekarangan dan mencoba membuka pintu rumah," jelas dia.
Gita menilai, kejadian itu sebagai upaya memberikan tekanan dan intimidasi kepada keluarga Hasya terkait kasus kecelakaan maut tersebut.
"Nah terakhir yang kami ketahui seperti itu ya. Jadi upaya-upaya yang dilakukan diketahui kuasa hukum itu mereka berusaha ini lebih kepada di mata korban seperti pressure (tekanan), intimidasi, gitu," kata dia.
"Orang datang jam 10 malam kondisi rumah, dan lain-lain langsung masuk dan setelah itu tidak ada ya," tambahnya.
Advertisement