Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR RI menggelar rapat kerja bersama Panglima TNI dan seluruh Kepala Staf. Sebelum rapat dimulai, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menyatakan KSAD Dudung Abdurachman tidak hadir dan pemberitahuan dilakukan secara mendadak.
“Biasanya ada komunikasi lebih awal tapi ini pak KSAD tidak hadir, seluruh pimpinan baru tahu hari ini,” kata Meutya di Ruang Rapat Komisi I DPR, Kamis (2/1/2023).
Padahal, kata Meutya, agenda hari ini membahas Papua yang lebih banyak wewenang TNI AD. “Kita sebenarnya membahas Papua, meskipun Pak Wakasad bisa menjawab dengan baik,” ungkapnya.
Advertisement
Meski demikian Meutya mengapresiasi adanya surat pemberitahuan Panglima bahwa Dudung sedang kunjungan kerja ke Korea. Namun, Meutya tetap mempertanyakan alasan Dudung tidak memberi pemberitahuan sendiri.
“Kami apresaiasi (surat) dari panglima, tapi biasanya kan yang bersangkutan juga mengirimkn surat,” kata Meutya.
“Tidak apa-apa dimulai tanpa KSAD,” tanya Meutya kepda anggota Komisi I.
Rapat Dilanjutkan Tanpa KSAD
Anggota Komisi I Dave Laksono pun meminta rapat tetap dilanjutkan tanpa Dudung. Ia juga meminta Dudung lebih hormati Komisi I.
“Sudah ada panglima dan dua kepala staf kalau hanya berpegang ke KSAD tidak menghormati juga. Tapi cukup menjadi catatan menjaga hubungan kerja kita bagaimanapun anggaran AD kita buat bersama-sama. Mohon perhatian kepada KSAD bisa saling menghormati Komisi I agar kita pun bisa menghormati KSAD, karena kita amat menghormati TNI AD,” pungkanya.
Advertisement