Jokowi Minta Menkes dan Mendikbud Permudah Pendidikan Dokter Spesialis

Jokowi menyebut Indonesia saat ini masih kekurangan dokter spesialis atau sub spesialis. Padahal, beberapa rumah sakit sudah memiliki alkes dan ruang fisik yang bagus.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Mar 2023, 11:42 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2023, 11:42 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim untuk mempermudah pendidikan dokter spesialis. Hal ini agar masyarakat dapat yang sakit bisa tertangani dengan baik.

"Saya minta tadi juga ke Pak Menkes dan akan saya sampaikan ke Mendikbud juga untuk pendidikan dokter spesialis agar dibanyakin dan dimudahkan. Sehingga masyarakat kita betul-betul semuanya yang sakit dapat tertangani," jelas Jokowi saat meresmikan Mayapada Hospital Bandung Jawa Barat, Senin (6/3/2023).

Dia menyebut Indonesia saat ini masih kekurangan dokter spesialis atau sub spesialis. Padahal, beberapa rumah sakit sudah memiliki alat kesehatan (alkes) dan ruang fisik yang bagus.

"Saya sudah bisikin Pak Menkes, ini harus diurus. Alkes dan ruang fisik sudah banyak yang bagus, tapi masih banyak yang belum bagus. Ituu harus diperbaiki. Sehingga layanan rumah sakit ke masyarakat menjadi semakin baik," ujarnya.

Di sisi lain, Jokowi menyampaikan hampir 2 juta warga Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri. Hal ini, kata dia, membuat devisa negara hilang hingga Rp165 trilun.

"Hampir 2 juta. Kurang lebih 1 juta ke Malaysia, kurang lebih 750.000 ke Singapura, dan sisanya ke Jepang, ke Amerika, ke Jerman dan lain-lain," kata Jokowi.

"Mau kita terus-teruskan? Rp165 triliun devisa kita hilang gara-gara itu. Karena ada modal keluar, capital outflow," sambungnya.

 


Jokowi: RS di Indonesia Punya Fasilitas yang Bagus

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajaran terkait untuk segera melakukan penanganan bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 5 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Menurut dia, rumah sakit di Indonesia saat ini juga memiliki fasilitas yang bagus, salah satunya Mayapada Hospital Bandung. Jokowi menilai Mayapada Hospital Bandung mempunyai ruangan, alat kesehatan, tata ruang, dan green building yang bagus.

"Oleh sebab itu, saya sangat mendukung pembangunan rumah sakit-rumah sakit yang kurang lebih kayak Mayapada Hospital Bandung ini," tutur Jokowi.


Perbaiki Alat Kesehatan dan Ruang Fisik

Jokowi pun mendukung rumah sakit-rumah sakit di dalam negeri juga membangun fasilitas seperti yang dimiliki Mayapada Hospital Bandung. Kendati begitu, dia menyebut Indonesia saat ini kekurangan dokter spesialis dan sub spesialis.

"Saya sudah bisikin Pak Menkes, ini harus diurus. Alkes dan ruang fisik sudah banyak yang bagus, tapi masih banyak yang belum bagus. Itu harus diperbaiki. Sehingga layanan rumah sakit ke masyarakat menjadi semakin baik," tutur Jokowi.

  

Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya