Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur Cegah Banjir di Bandung, Total Senilai Rp1,26 Triliun

Adapun infrastruktur yang diresmikan Jokowi yakni Kolam Retensi Andir, Kolam Retensi Cieunteung, Floodway Cisangkuy, dan Flyover Kopo.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 05 Mar 2023, 23:16 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2023, 23:16 WIB
Presiden Jokowi Resmikan 3 Infrastruktur Pengendali Banjir Sungai Citarum
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan 3 infrastruktur pengendali banjir di hulu Sungai Citarum.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meresmikan sejumlah infrastruktur di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, Jawa Barat Minggu (5/3/2023). Seremoni peresmian infrastruktur berlangsung di Kolam Retensi Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Adapun infrastruktur yang diresmikan Jokowi yakni Kolam Retensi Andir, Kolam Retensi Cieunteung, Floodway Cisangkuy, dan Flyover Kopo

“Sore hari ini kita akan meresmikan yang namanya kolam retensi untuk mengendalikan banjir. Semuanya tahu kalau hujan sudah deras, dulu-dulu, di Bandung dan sekitarnya pasti terjadi banjir,” kata Jokowi.

Dalam peresmian tersebut, Jokowi melaporkan biaya pembangunan infrastruktur tersebut, yakni Floodway Cisangkuy sebesar Rp632 miliar, Kolam Retensi Cieunteung Rp204 miliar, Kolam Retensi Andir Rp142 miliar, dan Flyover Kopo sebesar Rp288 miliar.

“Totalnya yang telah dibangun pemerintah pusat di Kota dan Kabupaten Bandung Rp1,26 triliun," ujarnya.

Kunjungi Pasar Baleendah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat mengunjungi Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat mengunjungi Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Minggu (5/3/2023). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Selain meresmikan sejumlah infrastruktur, Jokowi juga mengunjungi Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung. Dalam kunjungan tersebut, Presiden mengecek stok dan harga bahan pokok. 

Menurut Jokowi, stok bahan pokok aman. Namun, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. Salah satunya, cabai rawit, cabai merah, dan cabai hijau. 

“Memang sulit diselesaikan tapi memang kadang petani harus juga dapat untung, tapi nanti kan bulan berikut sudah turun lagi,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya