5 Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Berhasil Teridentifikasi

Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, kembali berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Mar 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 17:30 WIB
Empat kantong jenazah korban meninggal kebakaran Depo Pertamina Plumpang dievakuasi di Pos Koramil, Jumat (3/3/2023). (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)
Empat kantong jenazah korban meninggal kebakaran Depo Pertamina Plumpang dievakuasi di Pos Koramil, Jumat (3/3/2023). (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, kembali berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Total sudah delapan orang meninggal dunia yang telah diketahui identitasnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, pihaknya telah menghubungi dan memberitahukan keluarga dari kelima jenazah tersebut.

“Masih ada tujuh jenazah yang dalam proses dan satu body part,” tutur Ahmad di RS Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2023).

Secara rinci, lima jenazah yang telah teridentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Sumiyati (71), perempuan, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, gigi, dan properti

2. Radiansyah Rasyid Atalah (4), laki-laki, warga Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, gigi, medis, dan properti

3. Tris Rea Aprilita (12), perempuan, warga Bendungan Melayu, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, gigi, dan medis

4. Suheri (32), laki-laki, warga Bendungan Melayu, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis

5. Hadi (33), laki-laki, warga Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.

Identifikasi 3 Jenazah

Polisi telah mengindetifikasi satu lagi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Jenazah itu diketahui atas nama Iriana (61), yang tinggal tak jauh dari Depo Pertamina tersebut (Nur Habibie/Merdeka.com)
Polisi telah mengindetifikasi satu lagi jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Jenazah itu diketahui atas nama Iriana (61), yang tinggal tak jauh dari Depo Pertamina tersebut (Nur Habibie/Merdeka.com)

Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Ketiganya pun telah dipulangkan ke keluarga.

“Sudah tiga-tiganya dipulangkan, hari pertama satu, hari kedua, dua. Doakan bisa teridentifikasi dengan baik (jenazah lainnya),” tutur Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Usai peristiwa kebakaran, lanjut Hariyanto, RS Bhayangkara Polri menerima sebanyak 16 kantong jenazah dengan rincian sembilan tubuh laki-laki, enam perempuan, dan satu berisikan body part. Adapun yang berhasil teridentifikasi dan telah dipulangkan adalah tiga jenazah yaitu Syahrul Hidayatullah (28), M Bukhori (41), dan Iriana (61).

“Yang lain-lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk kita identifikasi dengan sidik jari. Kita mengandalkan gigi, kemudian properti, kemudian medis dan DNA. Jadi DNA sekarang masih proses, doakan dalam beberapa hari ke depan akan selesai,” jelas dia.

Proses Pemeriksaan DNA

Anggota Inafis Polda Metro Jaya mengoperasikan drone di Jalan Koramil Ujung, lokasi terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Anggota Inafis Polda Metro Jaya mengoperasikan drone di Jalan Koramil Ujung, lokasi terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Menurutnya, untuk pemeriksaan DNA membutuhkan waktu sekitar lima hari sampai dua minggu. Prosesnya pun bisa diambil dari tulang, darah dan lainnya.

“Kalau DNA alhamdulillah pada case ini masih semuanya insyaallah masih bisa diperiksa semuanya. Kalau sidik jari, kemarin sudah diinformasikan oleh Kapus Inafis bahwa dari 15 ini hanya enam yang bisa, tapi yang keluar hanya dua atau tiga kemarin, itu yang kesulitan-kesulitannya. Kenapa? Karena ya tempat sidik jarinya sudah rusak,” Hariyanto menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya