Liputan6.com, Bogor - Polisi telah melakukan autopsi terhadap mayat wanita yang ditemukan tinggal kerangka di kaki Gunung Salak, Blok Kalimati, Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Namun polisi masih berlum berhasil mengidentifikasi mayat wanita tersebut.
Polisi pun meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika merasa kehilangan anggota keluarganya.
Baca Juga
"Betul, identitas belum teridentifikasi," kata Kapolsek Tamansari Iptu Agus Hidayat, saat dihubungi, Kamis (9/3/2023).
Advertisement
Agus mengatakan, polisi kesulitan mengungkap identitas mayat yang ditemukan di kaki Gunung Salak tersebut karena tidak ada tanda pengenal di sekitar lokasi penemuan dan minimnya saksi.
Saat ditemukan pun kondisi mayat itu sudah tinggal kerangka, sehingga sulit diidentifikasi dari wajah dan sidik jari.
Sejauh ini, kepolisian sudah melakukan autopsi terhadap jasad wanita tersebut di RSUD Leuwiliang. Hasilnya, mayat wanita tinggal kerangka itu diperkirakan berusia 20-30 tahun dan diperkirakan sudah meninggal kurang lebih 1 tahun.
"Hasil otopsi terungkap jenis kelamin, perkiraan usia, dan perkiraan waktu meninggal serta warna tulang. Insya Allah update-nya kami sampaikan lagi," katanya.
Meskipun minim petunjuk, aparat kepolisian terus berupaya mengetahui identitas korban dengan menyebarkan informasi kepada masyarakat melalui polsek dan polres jajaran serta media arus utama maupun media sosial.
Kapolsek berharap jika ada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor ke pihak berwajib agar bisa mencocokkan dengan DNA jasad wanita tersebut. "Sampai hari ini belum ada masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Begitu juga warga di Kecamatan Tamansari, belum ada yang melapor," ujarnya.
Â
Â
Ciri-Ciri Mayat Wanita Tinggal Kerangka di Gunung Salak
Â
Kepala Resort PTN Wilayah Gunung Salak 2, Sukiman menyebutkan ciri-ciri mayat wanita ini menggunakan celana jeans biru, kaos hitam, dan sandal. Selain itu, membawa payung warna hitam. Saat ditemukan, payung itu dalam keadaan terbuka menutupi jasad tersebut di hutan.
"Lokasi temuan mayatnya ada di ketinggian sekitar 1.200 mdpl, berjarak sekitar 1 kilometer di atas wisata Kalimati," ujar Sukiman.
Sukiman mengatakan, kemungkinan besar mayat wanita itu bukan pendaki ataupun orang sedang melakukan hiking. Hal itu dilihat berdasarkan dari ciri-ciri pakaian dan properti yang dikenakan korban.
"Kalau pendaki atau orang sedang hiking tidak mungkin naik ke daerah pegunungan pakai celana jeans, bawa payung, dan pakai sendal," ujarnya.
Selain itu, jalur tersebut biasa digunakan warga untuk memantau saluran air dari pengunungan Salak, bukan jalur untuk pendakian dan lainnya.
"Kemungkinan wanita itu ke sana tidak sendirian, apalagi kan hutan lebat. Tapi kan itu ranah polisi ya untuk menyelidikinya," ucapnya.
Advertisement