Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan selamat atas diangkatnya kembali kepada Xi Jinping untuk masa jabatan ketiga sebagai Presiden China lima tahun mendatang pada Jumat (10/3/2023).
Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya itu memperkuat kontrol Xi Jinping dan menjadikannya kepala negara yang paling lama menjabat sejak pendirian Republik Rakyat China pada tahun 1949.
Baca Juga
"Selain mengucapkan selamat, Ibu Megawati Soekarnoputri juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Tiongkok di dalam mendorong perdamaian dunia, dengan mengambil prakarsa rekonsiliasi antara Arab Saudi dan Iran," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023).
Advertisement
"Keberhasilan ini senafas dengan semangat Dasa Sila Bandung dalam Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok yang dipelopori Indonesia melalui kepemimpinan Bung Karno," sambungnya.
PDIP menilai, perubahan konstelasi geopolitik di Timur Tengah tersebut sangat penting bagi perdamaian kawasan dan dunia.
"Ibu Megawati ketika memerintahkan saya untuk mengambil doktor pertahanan konsentrasi geopolitik Bung Karno di Universitas Pertahanan, bertujuan untuk mengkonstruksikan pemikiran geopolik Bung Karno yang sangat khas, tidak ekspansif, dan menjadikan Pancasila sebagai lifeline tata dunia baru," kata Hasto.
Megawati, lanjut dia, juga mengingatkan bahwa Lemhannas harus dibangun sebagai lembaga kajian pemikiran strategis geopolitik dan sekaligus sebagai wahana menggembleng calon pemimpin dari seluruh Indonesia, pusat-daerah, sipil-militer, dan berbagai profesi untuk diblended menjadi satu pemikiran yang menyatukan ideologi, persepsi, dan agenda strategis tentang masa depan Indonesia atas cara pandang geopolitik.
"Dari Aceh sampai Papua semua calon pemimpin digembleng semangat dan pemikirannya. Dengan melihat konstelasi geopolitik, disitulah Indonesia berperan aktif dalam percaturan dunia seperti mengambil prakarsa perdamaian di Timur Tengah, Korea, Rusia-Ukraina, Laut Tiongkok Selatan dan berbagai persoalan lainnya," ujar Hasto menirukan perkataan Megawati.
Â
Xi Jinping Kembali Terpilih
Xi Jinping diangkat kembali untuk masa jabatan ketiga sebagai presiden China lima tahun mendatang pada Jumat (10/3/2023). Peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya itu memperkuat kontrol Xi Jinping dan menjadikannya kepala negara yang paling lama menjabat sejak pendirian Republik Rakyat China pada tahun 1949.
Dalam pemungutan suara yang berlangsung di Balai Agung Rakyat di Beijing, Xi Jinping menerima 2.952 suara bulat disertai dengan tepuk tangan meriah.
Pengangkatan kembali Xi Jinping sebagian besar diyakini hanya sebagai formalitas. Pasalnya, kepresidenan sebagian besar merupakan gelar seremonial di China. Adapun kekuasaan nyata berada pada kepala partai dan militer-dua peran kunci yang juga diduduki Xi Jinping, di mana dia diangkat kembali melalui kongres utama Partai Komunis China pada Oktober lalu.
Li Qiang, salah satu anak didik Xi Jinping yang paling dipercaya, diperkirakan akan dipilih sebagai perdana menteri pada Sabtu (11/3). Demikian seperti dilansir CNN.
Secara tradisional, jabatan perdana menteri adalah peran yang bertanggung jawab atas ekonomi. Namun, selama dekade terakhir kewenangan perdana menteri disebut telah terkikis oleh Xi Jinping, yang memusatkan hampir seluruh pengambilan keputusan di tangannya.
Selain pengangkatan Xi Jinping, Kongres Rakyat Nasional (NPC) pada Jumat juga menunjuk sejumlah pemimpin utama lainnya, termasuk Zhao Leji sebagai Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional dan Han Zheng sebagai wakil presiden.
Advertisement