Polisi: Keluarga Tolak Autopsi Mahasiswa UI Bunuh Diri

Polisi menghentikan penyelidikan kasus mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang bunuh diri di apartemen Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu, 8 Maret 2023.

oleh Nila Chrisna YulikaAdy Anugrahadi diperbarui 13 Mar 2023, 15:14 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2023, 15:14 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta Polisi menghentikan penyelidikan kasus mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang bunuh diri di apartemen Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu, 8 Maret 2023.

Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno mengaku akan segera melakukan gelar perkara guna menghentikan kasus ini atau menerbitkan SP3. Dasarnya, penyebab kematian diduga murni bunuh diri dan keluarga menyatakan sudah mengikhlaskan kepergian korban.

"Kesimpulan bunuh diri. Karena di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kami temukan kursi. Balkon kan tinggi. Iya (ditepi)," ujar Tribuana di Jakarta, Senin, (1/3/2023).

 

Ditambah lagi, hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Yang pasti dari hasil visum tidak terdapat luka-luka akibat penganiayaan. Kemudian dari pihak keluarga nolak untuk diautopsi," ujar dia.

Kematian mahasiswa UI tersebut pertama kali diketahui oleh sekuriti apartemen. Saat itu, terdengar suara seperti benda jatuh.

"Setelah diperiksa ditemukan korban dalam keadaan tergeletak," kata dia.

Tribuana mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari sekuriti. Kepada penyidik, pihak sekuriti mengaku sempat bertemu dengan korban di lobi apartemen sebelum kejadian nahas itu.

"Katanya dia terlihat beraktivitas biasa saja, tidak terlihat ada masalah apa-apa," ujar dia.

Namun, Tribuana menemukan petunjuk berupa postingan di akun media sosial korban. Sebelum kejadian, korban membuat instagram stories. Adapun, isinya berupa permintaan maaf.

"Oh itu sebelum loncat, pamitan sama keluarga sama teman-teman di IG story," ucap dia.

Tak Ada Masalah Apa-Apa

Ilustrasi bunuh diri
Sebuah video yang menunjukkan para petugas pemadam kebakaran menyelamatkan seorang pria yang ingin bunuh diri menjadi viral. pexels.com/@guilman-2204305

Terkait hal ini, pihaknya sempat menggali hubungan permintaan maaf dengan motif korban bunuh diri. Pihaknya sempat berbincang dengan saudara dari korban. Namun, sifat bukan pemeriksaan hanya bincang-bincang biasa.

"Tidak ada permasalahan apa-apa," ujar dia.

 

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Fenomena Bunuh Diri di Gunungkidul
Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya