Liputan6.com, Jakarta - Pawai obor menyambut bulan suci Ramadhan 2023 di Jalan KS Tubun, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat diadang aparat kepolisian. Peristiwa pengadangan peserta pawai obor itu viral di media sosial (medsos).
Salah satu akun media sosial Instragram @bangranistones mengunggah rekaman video yang memperlihatkan sekelompok orang berseragam diadang aparat kepolisian di jalanan. Akun tersebut menarasikan terjadi pengadangan polisi kepada warga Petamburan yang tengah konvoi.
"Aksi konvoi sambut ramadhan yang di gelar ratusan warga petamburan di jalan KS Tubun, Tanah abang. Jakarta Pusat mendapat adangan dr petugas kepolisian," demikian keterangan dalam unggahan akun Instagram @bangranistones, dikutip Senin (20/3/2023).
Advertisement
Terkait hal ini, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, kepolisian menggunakan pendekatan dialogis mencoba memberikan pemahaman kepada peserta agar kegiatan pawai obor menyambut Ramadhan itu dilaksanakan di lingkungan masing-masing.
Bukan tanpa sebab, kata Trunoyudo, siapapun yang menyelengarakan kegiatan di jalanan wajib mematuhi aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hal ini, dia menyinggung PP Nomor 60 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perizinan dan Pengawasan Kegiatan Keramaian Umum, Kegiatan Masyarakat Lainnya, dan Pemberitahuan Kegiatan Politik, serta Juklap Kapolri No. Pol/02/XII/95 tentang Perijinan dan Pemberitahuan Kegiatan Masyarakat.
"Kegiatan tersebut termasuk kegiatan arak-arakan atau pawai Alegoris yaitu arak-arakan panjang yang diikuti oleh banyak orang dan dilangsungkan atau dipertunjukkan di tempat umum termasuk jalan umum sehingga ada aturan yang harus dipatuhi," ujar Trunoyudo kepada wartawan, Senin (20/3/2023).
Harus Utamakan Keselamatan di Jalan Sesuai UU LLAJ
Tak cuma itu, kegiatan pawai obor yang dilakukan di jalan umum juga harus mentaati Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Sebab, kegiatan berpotensi mengganggu ketertiban dan keselamatan berlalu lintas di jalan umum. Apalagi melibatkan banyak anak-anak.
"Asas 'Salus Populi Suprema Lex Esto' atau 'Keselamatan Rakyat Merupakan Hukum Tertinggi' maka Polda Metro konsisten akan melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat secara umum termasuk melaksanakan ibadah dan menjaga keselamatan bagi siapapun," ujar Trunoyudo menjelaskan.
Advertisement