Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun, Dianggap Konsekuensi Polemik Timnas Israel

Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan elektabilitas sejumlah tokoh yang digadang maju di Pemilu 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2023, 20:31 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 17:45 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat memberikan arahan kepada peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV 2023 yang diadakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan elektabilitas sejumlah tokoh yang digadang maju di Pemilu 2024. Salah satunya, menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami penurunan signifikan selama dua bulan terakhir.

Terkait hal tersebut, dinilai wajar karena banyak pihak terlebih kaum milenial tak sepakat dengan langkah Ganjar, yang berujung Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Pak Ganjar akan menerima pil pahit dari konsekuesi tersebut," kata Ketua Dewan Pendiri Komunitas Milenial Indonesia (KomiD) Yogie Try Wardhana, Senin (10/4/2023).

Menurut dia, banyak yang sudah memimpikan Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia U-20. "Impian ini sirna seketika," tutur Yogie.

Dia juga menyayangkan, langkah Ganjar tak seperti Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memisahkan urusan politik dan olahraga.

"Presiden saja sebagai kepala negara sudah menyatakan pisahkan urusan kemerdekaan Palestina dengan olahraga bermain sepak bola, justru kita harus dukung Timnas Indonesia sebisa mungkin jadi juara atau minimal mengalahkan tim Israel sebagai dukungan sportifitas kompetisi di dunia olahraga," kata Yogie.

"Lagipula belum-belum saja sudah berlawanan dengan kebijakan pemerintahan Pak Jokowi, bagaimana kita akan berharap Pak Ganjar sebagai penerus Jokowi?," sambungnya.

Sebelumnya, hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami penurunan signifikan selama dua bulan terakhir.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam pemaparan hasil survei terbarunya di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (9/4/2023).

"Kalau kita lihat trennya, maka terlihat penurunan signifikan dari (elektabilitas) Ganjar Pranowo," kata Djayadi.

Djayadi memaparkan elektabilitas Ganjar turun sebesar 8,1 persen, yaitu dari 35 persen pada bulan Februari 2023 menjadi 26,9 persen pada April 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prabowo Subianto Berhasil Salip Ganjar

Sementara itu, Prabowo Subianto berhasil menyalip Ganjar dengan mengalami peningkatan sebesar 3,6 persen.

Sebelumnya, elektabilitas Prabowo berada di angka 26,7 persen pada bulan Februari, dan saat ini menjadi 30,3 persen. Prabowo pun saat ini bertengger di peringkat teratas.

"Untuk pertama kalinya sejak satu tahun terakhir, saya kira, Prabowo Subianto kembali menjadi nomor satu," ucap Djayadi.

Djayadi menjelaskan, turunnya elektabilitas Ganjar berpengaruh pada naiknya elektabilitas Prabowo. Menurutnya, perpindahan suara dari Ganjar ke Prabowo meski tidak terlalu signifikan.

"Poin utamanya adalah terjadi penurunan signifikan, dan tampaknya itu ada perpindahan suara dari Ganjar ke Prabowo, meskipun belum sebanyak angka penurunan dari Ganjar," kata Djayadi.

Sementara itu, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ini tampak stabil. Pada awal April 2023 mengalami penguatan sebesar 1,3 persen dan saat ini mencapai 25,3 persen.

Survei LSI digelar selama 31 Maret hingga 4 April 2023. Sebanyak 1.299 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD).

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Margin of error diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya