Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menjadi figur kompeten untuk dapat terusung sebagai calon wakil presiden (cawapres). Kehadiran Erick Thohir menciptakan dampak elektoral dignifikan bagi partai politik (parpol) manapun.
Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi mengatakan, Erick Thohir sangat terbuka terusung sebagai cawapres. Keunggulan elektabilitas Erick Thohir menjadi modal kuat tarung pada Pilpres 2024.
Baca Juga
Namun, lanjut dia, selain unggul elektabilitas Erick Thohir juga memiliki kekuatan besar sehingga sosoknya menarik bagi parpol. Kecakapan Erick Thohir dalam membangun komunikasi turut menjadi perhatian.
Advertisement
"Pak Erick Thohir di satu sisi tidak hanya bawa (keunggulan) figur pribadi. Tapi merepresentasikan dukungan politik tertentu dari partai yang berhasil dia yakinkan," ujar Ade, Kamis (4/5/2023).
Maka tidak mengherankan, tambah dia, Erick Thohir menjadi figur yang pantas mengisi kekosongan kursi cawapres terhadap semua parpol. Kehadirannya tentu menciptakan Kondisi pasangan capres dan Cawapres yang ideal.
Dia menambahkan, kemunculan Erick Thohir tentu semakin menambah kekuatan elektoral terhadap figur capres dari koalisi mana pun. Terlebih latar belakang Eks Presiden Inter Milan ini berasal dari kalangan profesional bukan kader partai politik (parpol)
"Ya tentu bisa saling mengisi jika nanti kelak dipasangakan dengan figur capres yang nerasal dari partai," terang Ade.
Kondisi demikian semakin dikuatkan dengan raihan elektabilitas tertinggi Erick Thohir sebagai cawapres untuk Pilpres 2024. Tercatat pada survei Poltracking Indonesia priode 5-19 April 2023, elektabilitas Erick Thohir capai 17,1 persen.
Kata Erick Thohir Soal Namanya Masuk Radar Cawapres
Erick Thohir mengapresiasi jika namanya kerap masuk dalam radar politik. Namun, ia menegaskan akan fokus terhadap kinerja BUMN ketimbang politik.
"Jadi tentu saya memprioritaskan kerja untuk menyelesaikan tugas saya sebagai menteri BUMN. Saya tegak lurus kepada Pak Presiden, kita fokus jangan kita terjebak, survei itu apresiasi," kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Dia menyinggung bahwa duet pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden adalah hasil kesepakatan partai politik. Sementara, Erick tak bernaung di partai politik manapun.
"Keputusannya partai saya kebetulan enggak punya partai, artinya sudah lah kita fokus di depan mata, kita (BUMN) alhamdulillah lagi bagus," ucapnya.
Advertisement