Liputan6.com, Jakarta Sutrisno (63), sopir taksi online asal Koja, Jakarta Utara harus menerima kenyataan pahit. Mobil yang biasa digunakan mencari nafkah, raib. Dibawa kabur oleh penumpang bernama Heri.
Peristiwa mobil sopir taksi online dibawa kabur berawal pada Selasa, 16 Mei 2023. Ketika Sutrisno ditawari orderan tanpa aplikasi melalui temannya bernama Las Darmanto untuk menjemput Heri bersama 4 orang lainnya dari Salatiga, Jawa Tengah, menuju Jakarta.
"Setelah harga disepakati dengan tarif sebesar Rp4.000.000, Sutrisno kemudian berangkat dari Jakarta Utara menuju Salatiga, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menggunakan mobil Avanza bernomor polisi B 2699 UOA," kata Sutrisno kepada wartawan, Jumat (26/5/2023).
Advertisement
Harga yang terbilang besar untuk sebuah orderan membuat Sutrisno bersemangat. Ketika itu tak ada rasa curiga dibenak Sutrisno. Pasalnya, mereka adalah teman yang kerap bertemu di warung kopi kawasan Plumpang, Jakarta Utara. Termasuk sosok Heri yang terlihat sopan ketika bertemu dan ngopi bersama. Meskipun sosok Heri baru dikenal oleh Sutrisno dan Las Darmanto.
"Berhubung dia itu juga satu minuman sama saya, satu minum kopi di sini, di Jakarta Utara, sering minum kopi sama saya, sama orang yang kasih order tadi, makanya saya percaya," kata Sutrisno.
Karena faktor pertemanan itulah Sutrisno pada Rabu 17 Mei 2023 sekitar pukul 15:00 WIB berangkat ke Salatiga di kawasan UIN sampai pukul 21.00 WIB. Dia akhirnya bertemu dengan Heri.
Lalu, Heri meminta Sutrisno untuk berpindah kursi ke sebelah dan kemudi dialihkan oleh Heri. Ketika itu, Heri juga turut menawarkan Sutrisno menuju Hotel Fortuna dan meminta agar Sutrisno beristirahat terlebih dahulu di tempat tersebut.
Di Hotel, Heri mulai meminjam mobil Sutrisno untuk untuk menjemput empat karyawannya yang akan diberangkatkan ke Jakarta. Masih tak ada rasa curiga, Sutrisno memberikan begitu saja mobilnya kepada orang yang baru dikenal.
"Saya tunggu sampai pagi jam 08.00 WIB, dia telepon lagi, 'Pak, tungguin setengah jam lagi, ini sudah mau ke arah hotel, nanti kita langsung ke Jakarta'. Ternyata, sampai jam 08.06 WIB komunikasi saya putus. Jadi, ceklis satu. Saya cek dari pendeteksi maps mobil, itu juga mati," kata Sutrisno.
Sutrisno Lapor Polisi
Sutrisno kemudian melapor peristiwa yang dialami ke Polsek Getasan.
"Lalu, saya lapor ke kantor polisi dan diantar sama salah satu karyawan hotel. Berhubung itu bukan wilayahnya, saya diantar ke kantor polisi Getasan. Di sana saya diterima dengan baik laporan saya," tambahnya.
Laporan itu telah terdaftar di Polsek Getasan dengan nomor Lap Duan/B/19/V/2023/JATENG/RES SMG/ SEK GTS. Ia berharap mobil yang tiap hari digunakan untuk mencari nafkah bisa kembali.
"Sampai sana, saya jam 12.00 WIB siang, saya langsung menghadap, langsung diproses. Pas kebetulan yang saya pulang yang pertama itu. Polisi juga baik juga, kasih ongkos ke saya Rp150.000," tuturnya.
"Kebetulan baik, jadi dikasih ongkos. Setelah hari Selasa, sampai sekitar magrib, baru saya disuruh pulang dengan membawa bukti bukti pelaporan. Sampai Jakarta saya hari Rabu pagi," tambah Sutrisno.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com
Advertisement