Pengamanan Sepak Bola Berubah, Kapolri: Tidak Ada Lagi Polisi Jaga di Dalam Lapangan

Kapolri meyakini, perubahan pola pengamanan hal ini ditujukan untuk memperbaiki apa yang sebelumnya terjadi dalam catatan kelam sepak bola di Indonesia

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 26 Jun 2023, 16:18 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 16:18 WIB
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir telah siap memberantas praktek mafia sepak bola. (dok PSSI).

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama jajarannya, bertemu Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir. Pada kesempatan tersebut, Kapolri memastikan, pengamanan sepak bola di Indonesia sudah dievaluasi sesuai dengan standar internasional.

"Polri berkomitmen untuk bisa melaksanakan pengamanan dengan standar Internasional. Beberapa waktu lalu kami mengundang para instruktur dari Inggris yang sangat memahami bola dan pengurus-pengurusnya yang selalu ikut dalam pertandingan internasional FIFA. Jadi kita laksanakan, sehingga kemudian kita ingin penyelenggaraan Liga di Indonesia ke depan menggunakan standar pengamanan internasional," kata Listyo Sigit di Mabes Polri Jakarta, Senin (26/6/2023).

Listyo Sigit mengungkap, terdapat perubahan dalam pola pengamanan saat pertandingan sepak bola. Salah satunya adalah dengan tidak menempatkan anggota polisi yang berjaga di dalam lapangan. Menurut dia, semua anggota disiagakan di lapangan dan baru boleh masuk saat dibutuhkan.

"Saya kira rekan-rekan beberapa kali sudah melihat bahwa pertandingan yang kita laksanakan beberapa waktu lalu keamanannya sudah berubah. Polri enggak ada yang di dalam, di sekeliling lapangan itu hanya terlihat steward (tenaga pengamanan pertandingan) ya, dengan seragam khusus menghadap ke penonton dan tentunya sesuai dengan tugasnya dan kami tetap berada di luar," jelas dia.

Kapolri meyakini, perubahan pola pengamanan hal ini ditujukan untuk memperbaiki apa yang sebelumnya terjadi dalam catatan kelam sepak bola di Indonesia. Dia ingin, selanjutnya masa depan sepak bola Indonesia bisa lebih maju tanpa adanya pelanggaran, khususnya soal pengaturan skor atau match fixing.

"Saat ini terus kita lakukan perbaikan-perbaikan, sehingga kemudian penyelenggaraan liga juga berjalan baik dengan adanya pengawasan terhadap potensi pengaturan skor juga kita lakukan perbaikan-perbaikan dan ini sudah kita mulai dan terus kita evaluasi," kata Listyo Sigit.

Polri Temukan Indikasi Pelanggaran di Kompetisi Sepak Bola

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir telah siap memberantas praktik mafia sepak bola. (dok PSSI).

Sementara itu, Polri telah membentuk Satgas Anti Mafia Bola pada Maret 2023. Kapolri mengaku sudah mendapat laporan terhadap adanya indikasi kecurangan yang dilakukan perangkat sepak bola di Indonesia.

"Kita temukan adanya indikasi pelanggaran atau pun kecurangan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan," kata Sigit.

Sigit memastikan, hasil temuan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh anggotanya. Dia pun memberi perintah untuk segera melakukan penyelidikan terkait informasi awal yang ditemukan.

"Saya tidak perlu sebutkan perangkat pertandingan itu siapa, tapi dalam waktu dekat saya perintahkan kepada Satgas Anti Mafia Bola untuk melakukann pendalaman dan penyelidikan sesuai dengan data yang kami temukan," tegas dia.

Sigit menegaskan, perintah tersebut merupakan bentuk komitmen dan keseriusan Polri sejak pertama kali kepengurusan baru PSSI terbentuk atau saat Erick Thohir menjabat sebagai ketuanya.

"Kita bersama mengeluarkan statement di Gelora Bung Karno terkait dengan komitmen Polri untuk mengawal dan mendukung kompetisi bola di Indonesia agar bisa berjalann dengan fair, tidak ada lagi istilah pengaturan skor," pungkas Kapolri.

Infografis Ragam Tanggapan FIFA Kawal Transformasi Sepak Bola Nasional Pasca-Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan FIFA Kawal Transformasi Sepak Bola Nasional Pasca-Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya