KSAL: Dua Kapal Pemburu Ranjau yang Dibeli dari Jerman Dalam Perjalanan ke Tanah Air

Ali mengatakan TNI AL saat ini masih memikirkan penempatan kapal pemburu ranjau lama yang ada di Komando Armada (Koarmada) II.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2023, 08:39 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 08:39 WIB
Rapat Pimpinan TNI Tahun 2023 Digelar di Museum Satria Mandala
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan) didampingi KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan KSAL Laksamana Muhammad Ali saat menghadiri Rapat Pimpinan TNI Tahun 2023 di Museum Satria Mandala, Jakarta, Kamis (9/2/2023). Dalam rapat tersebut Panglima TNI menyampaikan program prioritas TNI tahun 2023 serta memberikan penghargaan kepada para prajurit berprestasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali memperkirakan dua kapal pemburu ranjau baru buatan Jerman yaitu KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 dijadwalkan tiba di Surabaya, Jawa Timur, dalam waktu 2 minggu ke depan atau pada Juli 2023.

Dua kapal itu, yang diangkut oleh kapal dock, saat ini masih dalam perjalanan dari tempat pembuatannya di Galangan Abeking & Resmussen, Lamwerder-Bremen, Jerman.

"Kapal pemburu ranjau ini sudah diangkut oleh kapal dock. Ini dalam perjalanan. Dua-duanya sudah diangkut kapal besar namanya ada kapal dock, dia bisa mengangkut dua kapal sekaligus, dan mungkin dalam waktu 2 minggu lagi akan tiba langsung di Surabaya, dan penempatannya juga di Komando Armada II," kata Laksamana Ali saat jumpa pers di Jakarta, Senin.

Ali mengatakan TNI AL saat ini masih memikirkan penempatan kapal pemburu ranjau lama yang ada di Komando Armada (Koarmada) II.

"Mungkin akan 'didispersi' (dialihkan) ke Armada yang lain karena dalam rangka penyeragaman dan penyetaraan dari armada-armada," tutur Kepala Staf TNI AL seperti dilansir dari Antara.

Laksamana Ali pada 31 Mei 2023 menjelaskan dua kapal pemburu ranjau (mine counter measure vessel) baru itu dilengkapi berbagai teknologi mutakhir, di antaranya bahannya yang menggunakan baja non-magnetik, degaussing system, dan penggerak motor elektrik yang dapat mengurangi kebisingan.

"Jadi, ini teknologinya cukup kekinian dan merupakan kapal buru ranjau yang cukup canggih, di mana bahannya dari steel (baja) non-magnetic steel. Jadi, bahannya baja tetapi tidak mempunyai medan magnet," ujar Kasal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732

KRI Bung Karno Siap Perkuat Armada TNI AL untuk Operasi Perang
Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri (kedua kiri), Ketua DPR Puan Maharani (ketiga kiri), Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kiri), Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali (kanan) saat berjalan setelah meresmikan pengoperasian Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Karno-369 di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/6/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Upacara pengiriman dua kapal itu, yang diberi nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 berlangsung pada 26 Mei 2023 di Galangan Abeking & Resmussen, Lamwerder-Bremen, Jerman.

Kepala Staf TNI AL memimpin langsung upacara pengiriman (delivery) dua kapal pemburu ranjau TNI AL tersebut.

Seiring dengan pengiriman kapal, TNI AL juga mengirim total delapan personel ke Jerman untuk mengikuti pelatihan mengenai kapal pemburu ranjau. Para personel yang dikirim itu mengikuti pelatihan selama 39 hari di Jerman.

Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo
Infografis Belanja Alutsista ala Menhan Prabowo (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya