Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel)menghadiri gelaran Festival6 yang diselenggarakan oleh Kapanlagi Youniverse (KLY). Dalam gelaran ini, Pemprov Sumsel menampilkan salah satu warisan budayanya, yaitu kain tenun Tajung.
Ya, Pemprov Sumsel melakukan kolaborasi dengan salah satu desainer muda bermama Putroh Ramadhan. Ketua Dekranasda Pemprov Sumsel Febrita Lustia Herman Deru mengatakan, kolaborasinya dengan Putroh menjadi langkah tepat, untuk mempromosikan warisan budaya.
Baca Juga
Advertisement
"Kami mengajak desainer muda untuk mengangkat kain tenun warisan budaya, agar anak muda mau mengetahui dan mau menggunakannya," kata Febrita kepada tim Liputan6 usai menerima penghargaan Anugerah Tokoh Inspiratif Pegiat Kelestarian dan Pengembangan Budaya Berbasis UMKM di Senayan Park, Sabtu (8/7).
Pesona kain tenun Tajung dipamerkan di panggung Festival6, dengan tampilan 'baru'. Kain Tajung, kata Febrita sebenarnya adalah kain yang dipakai untuk para pria untuk kegiatan adat, resepsi pernikahan, dan kesehariannya.
Salah satu alasan mengapa dipilih kain tenun Tajung, lanjut Febrita, agar kain tersebut tak hanya terbatas digunakan kaum adam saja. Dia berharap, dengan kain tenun Tajung yang didesain menjadi pakaian jadi itu, juga dapat digunakan untuk para wanita.
"Kami ingin agar kain tenun ini tidak hanya dipakai untuk laki-laki, tapi juga dapat digunakan wanita untuk acara resmi atau acara santai," ujar Febrita.
Dalam gelaran tersebut, ada enam koleksi dari pesona kain tenun Tajung yang ditampilkan di atas panggung Festival6. Koleksi tersebut, kata Putroh, sengaja didesain agar terlihat lebih modern dengan perpaduan kain denim.
"Koleksi ini dapat digunakan untuk generasi milenial yang menonjolkan jiwa anak muda. Dipadukan dengan jeans dan kain lawas, untuk memunculkan pesona yang lebih edgy dan anak muda banget," kata Putroh.
(*)