Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Tarakan turut memeriahkan Festival 6 yang digelar oleh Liputan6.com di Senayan Park, Jakarta, Sabtu dan Minggu (7-8/7/2023). Selama dua hari acara tersebut digelar, Pemkot Tarakan pun menghadirkan booth UMKM hingga fashion show batik khas Tarakan.
Wali Kota Tarakan, Khairul mengatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Liputan6.com ini sangat bagus untuk UMKM di Tarakan dan Indonesia.
Baca Juga
“Saya rasa, kegiatan ini sangat bagus dan bisa terus dilakukan. Kegiatan ini bisa saling berbagi pengalaman dengan daerah lainnya,” katanya.
Advertisement
“Sehingga, aspirasi dari daerah bisa langsung disampaikan dan mudah-mudahan ini bisa terus dilakukan untuk mendorong UMKM di Indonesia semakin berkembang,” jelas Khairul.
Pada Festival 6 tahun ini, Wali Kota Tarakan juga menjadi pembicara dalam Diskusi UMKM: Jitu Membawa UMKM Daerah Mendunia dan Diskusi Lintas Generasi bertema "Geliat Industri Hiburan dan Pariwisata Pasca Pandemi.
Tak hanya itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tarakan, Siti Rujiah Khairul berhasil meraih penghargaan Anugerah Inspiratif Liputan6.com 2023 dengan kategori Tokoh Inspiratif Pegiat Pembangunan dan Pengembangan UMKM.
Bicara Terkait UMKM dan Pariwisata
Wali Kota Khairul menjadi salah satu pembicara untuk dua diskusi yang dihadirkan dalam Festival 6. Dalam diskusi sesi pertama yang dilangsungkan Sabtu (7/7/2023), Khairul membeberkan bagaimana jumlah pelaku UMKM di Kota Tarakan naik empat kali lipat sejak dirinya menjabat.
“Selama saya menjabat, pelaku UMKM empat kali lebih banyak. Di tahun 2022 lalu, pelaku UMKM meningkat empat kali lipat, hampir 28 ribu jumlahnya,” bebernya.
Khairul juga mengatakan bahwa sektor UMKM menyumbang 76 persen PDRB di Kota Tarakan. Dirinya juga mengungkapkan, 93 persen tenaga kerja terdapat dalam sektor tersebut.
Pada hari kedua Festival 6, Khairul menyebut bahwa wisata budaya jadi salah satu hal yang diunggulkan dari Kota Tarakan. Dirinya pun mengungkapkan, hal itu sudah dibuktikan dengan dua event festival budaya di Tarakan berhasil masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2023.
“Jadi sejak 2019, sebenarnya cuma satu yang masuk KEN yaitu Iraw Tengkayu. Alhamdulillah Tahun ini ada dua dari Tarakan yaitu Festival Budaya Gawas Dumud dan Iraw Tengkayu. Ini adalah upaya sistematis dari kita untuk memperkenalkan kegiatan tersebut,” ungkapnya.
“Kini kita mulai promosikan lewat berbagai media, baik itu media lokal maupun nasional dan Alhamdulillah kegiatan ini saya kira mulai dikenal di luar,” tambah Khairul.
Dalam Festival 6, Pemkot Tarakan pun mampu menorehkan tinta emas. Kali ini, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tarakan, Siti Rujiah Khairul berhasil meraih penghargaan Anugerah Inspiratif Liputan6.com.
Rujiah mengatakan bahwa budaya yang ada di Kota Tarakan harus didukung, dikembangkan, dan dilestarikan.
"Berjuta kreasi dari budaya harus kita dukung, kembangkan, dan lestarikan, bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tarakan, kita dorong perajin agar terus berkarya agar menjadi perajin yang berdaya," katanya.
Advertisement
Hadirkan Fashion Show
Selain itu, Pemerintah Kota Tarakan dan Dekranasda Kota Tarakan menghadirkan fashion show koleksi busana dari kain batik khas Tarakan. Melalui rancangan desainer Wignyo Rahardi, kain batik Tarakan pun berhasil disulap menjadi pakaian ready to wear deluxe yang modern dan dinamis.
Terdapat 5 koleksi pakaian siap pakai dari batik Tarakan yang dihadirkan pada fashion show di Festival 6 kali ini. Koleksi tersebut meliputi batik Bultiya, batik motif gurita, batik hitam motif utok gayang kepala barak, batik hitam abu-abu motif nauk siak sembilan gelombang, dan batik motif pakis.
"Khas batik tarakan, pakai pewarna alami, tidak boleh di-print, pakai tangan batik tulis, gak ada yang pakai cetakan. itu yang ternyata disukai negara lain, di Jepang misalnya," ucap Khairul.
Hadirkan Booth UMKM
Pemerintah Kota Tarakan melalui Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Tarakan turut memeriahkan acara tersebut dengan menghadirkan booth produk dari para pelaku UMKM Kota Tarakan. Dari mulai batik hingga produk olahan laut siap makan pun dihadirkan di booth ini.
Dekranasda Kota Tarakan juga menghadirkan batik karya siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB). Selain itu, dihadirkan pula ikat kepala khas Bumi Paguntaka yang disebut sebagai singal dan kain tenun khas Tarakan.
Selain produk kerajinan tangan yang dihadirkan oleh Dekranasda Kota Tarakan, kuliner hasil olahan laut pelaku UMKM pun disuguhkan.
Selama dua hari penyelenggaraan Festival 6, Pemkot Tarakan mampu memeriahkan acara ini. Eksistensi Pemerintah Kota Tarakan dalam Festival 6 ini pun sangat terlihat dengan jelas dan dapat memberikan dampak positif untuk menyebarluaskan pelaku UMKM dan juga hasil karya Kota Tarakan kepada masyarakat umum.
(*)
Advertisement