Polisi Sebut Terduga Teroris Bekasi Aktif Bergerak Sendiri di Media Sosial

Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap terduga teroris, DE (27), di Bekasi, Jawa Barat. Sejauh ini, tersangka yang merupakan pegawai BUMN dari perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) aktif dan bergerak sendiri di sosial media.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 15 Agu 2023, 11:26 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2023, 11:25 WIB
Barang bukti senjata api di lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)
Barang bukti senjata api dan bendera ISIS di lokasi penangkapan terduga teroris berinisial DE (27) di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 RW 27 Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 14 Agustus 2023. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap terduga teroris, DE (27), di Bekasi, Jawa Barat. Sejauh ini, tersangka teroris yang merupakan pegawai BUMN dari perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) aktif dan bergerak sendiri di sosial media.

"Penyebaran konten ini memang masih terus berselancar, DE ini adalah seseorang yang tidak seutuhnya masuk dalam jaringan penuh karena sudah bubar, kemudian dia bermain sendiri. Dengan kemampuannya sendiri, kemudian mengumpulkan segini banyak bahan-bahan yang digunakan untuk persiapan, yang dipicu oleh ideologi radikal tersebut," ujar Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

Menurut Aswin, terduga teroris DE terus aktif di dunia maya meskipun beberapa akun miliknya telah ditutup paksa oleh platform sosial media seperti Facebook. Dia pun kembali membuat akun dan melakukan propaganda aksi terorisme.

"Dia memposting lagi dan lebih private belakangan ini. Sekitar tiga minggu ke belakang di puncaknya bahwa yang bersangkutan terlihat ghirohnya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliah atau untuk melakukan aksi terorisme, sehingga pesan-pesan itu disebarkan secara private," jelas dia.

"Menggunakan timer message, ketika sampai di si penerima itu dibuka dan langsung hilang dari server atau dari jaringan," sambungnya.

Aswin menyatakan, kasus DE cukup menjadi perhatian bagi Tim Densus 88 Antiteror Polri, bahwa meskipun kelompok ISIS telah bubar namun para pendukung dan jemaahnya tetap tidak berhenti melakukan aktivitas secara perorangan.

"Ini yang harus kita menjadi pembelajaran baru juga untuk kami dan kita semua," Aswin menandaskan.

Teroris Pendukung ISIS Ditangkap di Bekasi

Lokasi penggerebekan terduga teroris yang juga karyawan BUMN oleh Densus 88 Polri di Jalan Raya Bulak Sentul Harapan Jaya, Bekasi Utara
Lokasi penggerebekan terduga teroris yang juga karyawan BUMN oleh Densus 88 Polri di Jalan Raya Bulak Sentul Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap seorang terduga teroris kelompok media sosial (medsos) di wilayah DKI Jakarta. Hal itu dibenarkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

"Salah satu orang target Tindak Pidana Terorisme kelompok media sosial di wilayah DKI Jakarta berhasil ditangkap berinisial saudara DE. Pelaku ditangkap pada Senin, 14 Agustus 2023 di wilayah Bekasi," tutur Ahmad kepada wartawan, Senin (14/8/2023).

Menurut Ahmad, DE merupakan salah satu pendukung kelompok ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial, dengan memberikan motivasi untuk jihad melalui Facebook.

"Pelaku memposting di Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," jelas dia.

Selain itu, lanjut Ahmad, DE diduga memiliki senjata api rakitan serta terlibat dalam penggalangan dana untuk kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan terorisme.

"Pelaku menjadi admin dan pembuatan beberapa channel aplikasi Telegram yang berisikan arsip film dokumenter dan breaking news, yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," Ahmad menandaskan.

infografis Teroris Paling Mematikan
Berikut Lima Kelompok Teror Paling Mematikan di Dunia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya