Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima Pengantar Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Puan Maharani mengingatkan pemerintah agar fokus dalam arah kebijakan fiskal tersebut untuk menciptakan landasan pembangunan yang kokoh bagi periode pembangunan selanjutnya.
Baca Juga
"Pemerintah harus terus dapat menjaga kemampuan fiskal untuk dapat menjalankan Agenda pembangunan nasional, pelayanan umum pemerintahan, dan program strategis nasional, di tengah perekonomian global yang belum kondusif. Penguatan sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riel untuk menjaga stabilitas ekonomi harus terus dilakukan secara efektif," kata Puan pada Sidang Tahunan, Rabu (16/8/2023).
Advertisement
Puan mengingatkan, Pemerintah untuk berkomitmen untuk meningkatkan penyerapan APBN agar lebih berkualitas. Sebab belanja negara yang berkualitas akan mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
"Saat ini, belanja negara masih perlu ditingkatkan kualitas dan efektivitasnya," terang Puan.
Puan menyinggung soal penggunaan anggaran di instansi Pemerintah yang berjalan tidak optimal. Di antaranya soal anggaran stunting di APBD salah satu daerah sebesar Rp10 miliar, namun yang digunakan konkret untuk membeli makanan bergizi bagi anak-anak stunting tak sampai Rp2 miliar karena sisanya lebih banyak digunakan untuk rapat-rapat dan perjalanan dinas hingga membuat Presiden Jokowi geram.
"Sebagaimana yang pernah menjadi atensi Bapak Presiden ketika menemukan permasalahan pada pelaksanaan anggaran untuk program stunting, di mana dari Rp 10 miliar hanya Rp 2 miliar yang dibelanjakan untuk kepentingan langsung dari Kelompok Penerima Manfaat," ucap dia.
"Sedangkan Rp 8 miliar dipergunakan untuk perjalanan dinas, rapat-rapat, penguatan dan pengembangan," lanjut Puan.
Harap Belanja Negara Makin Berkualitas
Berkaca dari hal tersebut, Puan berharap agar belanja negara ke depan harus semakin berkualitas. Puan mengatakan, hal ini penting demi memastikan alokasi anggaran betul-betul dirasakan masyarakat.
"Menjadi harapan kita semua, bahwa belanja negara kedepan, khususnya pada tahun anggaran 2024, seluruh program di kementerian/lembaga akan semakin berkualitas yang ditunjukkan dengan alokasi anggaran yang manfaatnya langsung dirasakan oleh Kelompok Penerima Manfaatnya adalah rakyat," ungkap dia.
Di sisi lain, Puan mengingatkan Pemerintah untuk terus berkomitmen menerapkan konsep Anggaran Berbasiskan Kesejahteraan (wellbeing budget) yang tertuang dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal APBN 2024.
Menurut dia, konsep wellbeing budget pun akan mengkaitkan Kinerja APBN dengan capaian peningkatan kesejahteraan rakyat secara langsung. Anggaran Berbasis Kesejahteraan juga akan menjadi acuan di setiap Kementerian/Lembaga dalam mengusulkan anggaran di dalam APBN.
"Implementasi Komitmen Pemerintah untuk menjalankan Anggaran Berbasis Kesejahteraan pada APBN Tahun Anggaran 2024 dapat menjadi legacy penyusunan APBN selanjutnya," kata Puan.
Lebih lanjut, Puan mengingatkan Pemerintah terhadap berbagai kesepakatan, rekomendasi, dan catatan dari DPR saat pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal APBN 2024.
“Yang seharusnya telah dirumuskan oleh Pemerintah dalam Rancangan APBN Tahun 2024 beserta Nota Keuangan," pungkasnya.
Advertisement
Ketua DPR RI Puan Maharani Kenakan Pakaian Adat Dayak Hadiri Sidang Tahunan MPR
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri Sidang Tahunan MPR dengan mengenakan pakaian adat Dayak, Kalimatan Barat. Kain yang dipakai Puan tersebut merupakan salah satu motif yang dianggap sakral oleh masyarakat Dayak.
Pada Sidang Tahunan MPR yang digelar di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023), Puan memakai pakaian adat Dayak dengan motif Ruit Besai berwarna merah maroon.
Puan Maharani mendapatkan kain tersebut langsung dari Kalimantan Barat (Kalbar), tepatnya dari Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang.
Tokoh Perempuan Dayak Yoalanda Lasarus mengatakan, motif Ruit Besai merupakan motif kebesaran yang dalam adat Dayak hanya digunakan oleh tokoh-tokoh besar.
"Motif ini melambangkan kebesaran dan keperkasaan. Pengerjaannya tidak boleh sembarangan, hanya orang-orang tertentu yang boleh membuatnya," ujar Yoalanda kepada wartawan, Rabu (16/8/2023).
Sidang Tahunan MPR dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin beserta jajaran pemerintahan. Sidang Tahunan MPR RI 2023 pun turut dihadiri oleh pimpinan negara dan para presiden serta wakil presiden terdahulu.
Presiden Jokowi yang menyampaikan pidato kenegaraan HUT ke-78 RI di Sidang Tahunan tersebut tampak mengenakan baju adat dari Tanimbar, Maluku.
Beberapa tokoh negara pun memakai baju adat dari berbagai daerah, seperti Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang tampil dengan memakai kebaya berwarna putih dengan bawahan kain batik bernuansa merah, serta dilengkapi dengan selendang yang diselempangkan.
Megawati Hadiri Sidang Tahunan MPR, SBY Absen
Sebelumnya, para presiden dan wakil presiden terdahulu menghadiri Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (16/8/2023).
Tampak hadir Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden keenam Try Soetrisno, Wakil Presiden kesembilan Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, serta Wakil Presiden ke-11 Boediono.
Sementara itu,Presiden RI ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak hadir pada sidang tahunan kali ini. SBY diketahui sedang berada di Pacitan untuk meresmikan Museum dan Galeri SBY-Ani pada 17 Agustus 2023.
"Pak SBY ada di Pacitan karena tanggal 17 Agustus 2023 jam 19.30 WIB akan dilaksanakan peresmian Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan," kata Ketua BPOKK Demokrat Herman Khaeron, Rabu (16/8/2023).
Selain itu, sejumlah ketua umum partai politik juga menghadiri Sidang Tahunan, antara lain Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu.
Advertisement