Jokowi: Tolong Ingatkan Pemimpin Selanjutnya, Jangan Ekspor Bahan Mentah

Presiden Jokowi menegaskan rakyat harus berani mengingatkan pemimpin berikutnya untuk terus melanjutkan hilirisasi di segala bidang.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 19 Agu 2023, 23:07 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2023, 23:07 WIB
Mengunjungi Sulawesi Tenggara, Jokowi meresmikan perusahaan pemurnian bijih nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.(Liputan6.com/istimewa)
Presiden Jokowi (Liputan6.com/istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menegaskan rakyat harus berani mengingatkan pemimpin berikutnya untuk terus melanjutkan hilirisasi di segala bidang.

Hal tersebut diutarakan Presiden dalam sambutannya pada acara Pengukuhan DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Tahun 2023-2026 dan Peresmian Pembukaan Rakernas GAMKI Tahun 2023, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (19/8/2023).

"Jadi jangan ekspor bahan mentah, nanti tolong diingatkan pemimpin yang akan datang jangan ekspor bahan mentah, rakyat harus berani mengingatkan mengenai itu," seru Presiden Jokowi sebagaimana disaksikan melalui tayangan langsung video Youtube Sekretariat Presiden dari Jakarta, seperti dilansir Antara.

Pada kesempatan tersebut, Presiden untuk kesekian kalinya mengingatkan pentingnya hilirisasi di segala bidang. Hilirisasi adalah upaya menjadikan bahan mentah menjadi barang setengah jadi, atau barang jadi sebelum diekspor.

Presiden Widodo menegaskan, bangsa Indonesia sudah lebih dari 400 tahun, sejak zaman VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), selalu mengekspor bahan mentah.

Meski mendapat uang dari ekspor bahan mentah itu, namun jumlahnya sangat kecil.


Hilirisasi Nikel

Dia kembali mencontohkan hilirisasi nikel yang sudah berhasil dilakukan pemerintahan saat ini. Sebelum dilakukan hilirisasi periode tahun 2020, hilirisasi nikel hanya memberikan profit Rp32 triliun dalam satu tahun. Setelah dilakukan hilirisasi, keuntungan naik berlipat-lipat menjadi Rp510 triliun.

Jokowi menegaskan negara memperoleh royalti serta pajak dari perusahaan eksportir tersebut. Di sisi lain, dengan hilirisasi maka lapangan kerja terbuka di dalam negeri.

"Karena negara dari nikel itu sekali lagi dapat PPn pajak pertambahan nilai, dapat PPh perusahaan, dapat PPh karyawan, dapat royalti, dapat penerimaan negara bukan pajak, dapat bea ekspor, dapat banyak sekali," tuturnya.

"Dan khusus kayak Freeport, karena kita menjadi pemilik saham terbesar, kita masih mendapatkan lagi dividen, jadi itu yang namanya hilirisasi," imbuhnya.

Kepala Negara menyampaikan contoh yang diutarakan-nya baru dari sisi komoditas nikel. Menurutnya keuntungan negara akan lebih besar jika hilirisasi dilakukan juga terhadap komoditas lain, semisal, bauksit, tembaga, timah, batu bara bahkan komoditas non-pertambangan seperti minyak kepala sawit/CPO, rumput laut hingga ikan mentah dan lainnya.

Namun demikian, Jokowi mengatakan semua itu membutuhkan kekompakan, persatuan, serta seluruh kekuatan komponen bangsa. Dia pun meminta GAMKI senantiasa tampil di depan untuk menjadi lokomotif pembangunan bangsa dalam berbagai bidang.

Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya