Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada 5-7 September 2023. Selama pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN ini, kompleks Gelora Bung Karno (GBK) akan ditutup sementara untul masyarakat umum.
Baca Juga
"Jadi GBK tidak akan ada kegiatan apapun kecuali KTT ASEAN di seluruh lingkungan GBK Senayan," kata Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK), Rakhmadi Afif Kusumo di kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (22/8/2023).
Advertisement
Bahkan, Rakhmadi mendengar kabar akan ada kebijakan work from home atau kerja dari rumah untuk seluruh Jakarta selama KTT ASEAN berlangsung.
"Bahkan se-Jakarta itu akan ada WHF yang saya dengar ya, nanti bisa dikroscek lebih lanjut lagi," ungkapnya.
Rakhmadi mengikuti sejumlah informasi mengenai kegiatan KTT ASEAN dari kementerian luar negeri. Kata dia, selain kebijakan WFH, jalan-jalan protokol juga ditutup.
"Kemenlu juga sudah membuat podcast mengundang beberapa event dan akan disebarkan juga pada masyarakat bahwa pada KTT kemungkinan besar akan ada work from home sehingga bahkan jalur jalur protokol akan ditutup untuk kegiatan KTT," katanya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menanggapi soal kehadiran Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5-7 September 2023. Jokowi mengatakan kehadiran Joe Biden masih dalam proses konfirmasi.
"Semuanya masih proses, konfirmasinya masih proses," kata Jokowi kepada wartawan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Jokowi menyampaikan bahwa penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta sudah mulai dipersiapkan. Dia berharap persiapan KTT ASEAN Asudah mencapai 100 persen pada September mendatang.
"Semuanya sudah direncanakan sudah disiapkan dan kita harapkan nanti pada saat KTT ASEAN semuanya sudah 100 persen siap di September," jelasnya.
Saat ditanya soal kehadiran Kepala Negara non-ASEAN, Jokowi tak bicara banyak. Dia menuturkan saat ini konfirmasi kehadiran Kepala Negara non-ASEAN juga masih berproses.
"Sampai saat ini, masih terus berproses," ujar Jokowi.
Panitia KTT ASEAN
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN dikelola oleh panitia nasional yang terdiri dari kementerian/lembaga terkait.
“Artinya ini adalah gawe besar (Indonesia). KTT melibatkan semua kementerian dan lembaga yang tujuannya untuk menyukseskan acara tersebut,” kata Faizasyah ketika ditemui di Jakarta pada Kamis.
Di antara persiapan yang dilakukan, akan ada pembahasan terkait pengelolaan media peliput KTT ASEAN yang dilakukan oleh pihak Istana Kepresidenan.
Berbeda dengan KTT ke-42 di Labuan Bajo yang diselenggarakan pada Mei lalu, KTT ke-43 ASEAN di Jakarta pada September mendatang tidak hanya diikuti oleh para pemimpin negara anggota organisasi regional tersebut, tetapi juga para kepala negara/pemerintahan dari negara-negara mitra ASEAN.
Selama KTT mendatang di antaranya akan dibahas perkembangan dan penguatan kerja sama ASEAN dengan para mitra eksternal.
Selaku tuan rumah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan pemerintah pusat telah melakukan sejumlah persiapan termasuk memperbaiki sejumlah ruas jalan di ibu kota dan memastikan kesiapan fasilitas bandara.
Pemprov DKI bahkan berencana menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk menyukseskan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN yang akan dihadiri 26 negara dan organisasi internasional.
Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement