Liputan6.com, Bandung Pemerintah Kota Bandung mencanangkan program Buruan Sehat, Alami dan Ekonomis yang disingkat Buruan SAE untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kota Bandung sekaligus sebagai upaya mencegah stunting.
Hasil dari program ini mulai terlihat setelah kelompok Tani Perkotaan Mandiri (KPM) RW 03 Kelurahan Cibangkong sukses memanen komoditas pangan Buruan Sae beberapa waktu lalu. Kemudian, hasil panen dari Kebun KPM RW 03 ini diberikan kepada penerima manfaat yang berasal dari warga Kelurahan Cibangkong. Kegiatan ini berjalan atas swadaya masyarakat.
Bersamaan dengan panen, Pusat Pelayanan Pemberdayaan Perempuan (Puspel PP) Kelurahan Cibangkong juga meluncurkan program BUAS (Bantuan Untuk Anak Stunting). Program ini merupakan implementasi Buruan Sae.
Advertisement
Salah seorang warga RW 01 Kelurahan Cibangkong, Novi Sulastri mengakut sangat terbantu dengan program itu. Ia mengapresiasi Puspel PP atas manfaat yang diterimanya.
"Alhamdulillah dapat sayuran, dan ini ada makanan bergizi untuk anak. Tentunya ini sangat membantu, makanan bergizi sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang terkena stunting," ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Yeni Rahmawati, warga RW 11 Kelurahan Cibangkong. Menurutnya, makanan bergizi merupakan hal yang penting bagi semua orang. Apalagi bagi anak yang menderita stunting.
"Harapannya program ini bisa menjangkau lebih banyak lagi penerima manfaat," singkatnya.
Ketua Puspel PP Kelurahan Cibangkong Euis menyebut, sosin, pakcoy, terong, kacang panjang, dan pepaya jadi komoditas yang dihasilkan dari program Buruan Sae. Hasil panen itulah yang kemudian diberikan bagi masyarakat khususnya mereka yang mengalami stunting.
"Kami tentunya berharap dapat ikut berpartisipasi mendukung program-program yang ada di Pemerintah Kota Bandung, khususnya di Kelurahan Cibangkong," katanya.
Buruan Sae, Bernilai Pangan dan Tekan Stunting
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar menambahkan, dirinya bersyukur program Buruan Sae dapat diaplikasikan dan membantu banyak orang.
Menurutnya, Buruan Sae tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan keluarga saja, tetapi bisa saling membantu di level masyarakat yang membutuhkan manfaatnya.
"Buruan Sae kini tidak hanya bernilai pangan, tetapi bisa membantu masyarakat untuk membantu menekan angka stunting," katanya.
Ia berharap program ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Menurutnya, dengan adanya manfaat luar biasa seperti ini, sudah waktunya setiap masyarakat punya kesadaran mengaplikasikan program Buruan Sae.
Angka prevalensi stunting di Kota Bandung semakin turun tiap tahunnya. Per 7 Februari 2023, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung menyampaikan, prevalensi stunting di Kota Bandung di tahun 2022 turun 7 persen dibandingkan sebelumnya.
(*)
Advertisement