Resmikan Sistem Pengelolaan Limbah di Palembang, Jokowi: Kurangi Pencemaran di Sungai Musi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) Sei Selayur, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023).

oleh Lizsa Egeham diperbarui 26 Okt 2023, 15:43 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2023, 15:43 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023 di Istana Negara Jakarta, Senin (25/9/2023). (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI/Oi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) Sei Selayur, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan.

"Selama 9 tahun ini, saya telah meresmikan banyak sekali bendungan, bandara, jalan tol, pelabuhan, TPA, dan berbagai infrastruktur lainnya. Tetapi baru kali ini yang pertama kalinya dalam 9 tahun saya meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik yang terpusat," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (26/10/2023).

"Sistem pengelolaan air limbah ini sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, juga meningkatkan kualitas lingkungan," sambungnya.

Dia menyebut keberadaan SPALDT ini juga penting untuk mengurangi pencemaran di Sungai Musi yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Terlebih, selama ini Sungai Musi masih dimanfaatkan masyarakat Sumartera Selatan untuk mandi dan mendukung kegiatan rumah tangga lainnya.

Padahal, kata Jokowi, Sungai Musi sudah tercemar limbah. Hal ini tentunya dapat membahayakan kondisi kesehatan masyarakat Sumatera Selatan, khususnya yang ada di sekitar Sungai Musi.

"Karena itu, keberadaan sistem pengelolaan limbah domestik ini sangat penting untuk mengurangi pencemaran di Sungai Musi yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan menurunkan kualitas lingkungan di Kota Palembang," kata Jokowi.

Kolaborasi dengan Australia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan jalan tol Indralaya-Prabumulih di Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan jalan tol Indralaya-Prabumulih di Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). (Dok. Youtube Sekretariat Presiden)

Oleh sebab itu, Jokowi menyambut baik pengoperasian sistem pengelolaan air limbah yang dibangun dengan anggaran Rp1,23 triliun ini. Dia menyampaikan SPALDT Sei Selayur ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah Australia, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.

"Pemerintah Australia yang paling banyak ini Rp690 miliar, kemudian pemerintah pusat Rp624 miliar, dan pemerintah daerah Rp24 miliar," ujar Jokowi.

Dia pun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Australia yang diwakili oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams atas bantuan dalam membangun proyek SPALDT Sei Selayur. Jokowi berharap proyek ini bisa terus dilanjutkan hingga menjangkau semua masyarakat.

"Saya harap proyek yang sekarang baru menjangkau 10 persen dari penduduk Kota Palembang ini nantinya bisa terus dilanjutkan sehingga Sungai Musi semakin bersih, indah dan masyarakat yang hidup di sekitarnya semakin sehat dan aman beraktivitas," pungkas Jokowi.

Jokowi Resmikan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Senilai Rp12,5 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Indralaya-Prabumulih garapan sepanjang 64,5 km. (Dok Hutama Karya)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Indralaya-Prabumulih garapan sepanjang 64,5 km. (Dok Hutama Karya)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan jalan tol Indralaya-Prabumulih di Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). Jokowi menyampaikan jalan tol Indralaya-Prabumulih yang dibangun sejak 2019 memiliki panjang 64,5 kilometer.

"Pada hari ini Alhamdulillah, jalan tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer telah selesai dan segera dioperasikan. Ini sudah dibangun sejak 2019," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (26/10/2023).

Dia menjelaskan, pembangunan jalan tol Indralaya-Prabumulih lama karena memiliki medan yang cukup sulit. Adapun biaya investasi untuk pembangunan jalan tol Indralaya-Prabumulih ini mencapai Rp12,5 triliun.

"Memang medannya bukan medan yang gampang di Palembang, Lampung ini, utamanya di Sumatera Selatan. Dan biaya investasi untuk pembangunan sepanjang 64,5 kilometer ini adalah Rp12,5 triliun. Ini investasi memang besar," jelasnya.

Oleh sebab itu, Jokowi berharap keberadaan jalan tol Indralaya-Prabumulih ini dapat memberikan manfaat bagi negara dan produktivitas masyarakat. Terlebih, jalan tol ini akan dikoneksikan ke kawasan perkebunan hingga wisata sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Manfaat bagi masyarakat itu akan sangat luar biasa kalo kita bisa menaikkan produktivitas. Artinya apa? Jalan tol ini harus disambungkan dengan kawasan pertanian, sambungkan dengan kawasan wisata, sambungkan dengan kawasan perkebunan, sambungkan dengan kawasan industri. Ini manfaatnya akan sangat besar sekali," tutur Jokowi.

Bandingkan Jalan Tol di China, Jokowi Sebut Indonesia Kalah Jauh

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Indralaya-Prabumulih garapan sepanjang 64,5 km. (Dok Hutama Karya)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Tol Indralaya-Prabumulih garapan sepanjang 64,5 km. (Dok Hutama Karya)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut pembangunan jalan tol yang ada di Indonesia masih kalah jauh dengan China.

Menurut dia, hal inilah yang membuat daya saing di Indonesia tertinggal dengan negara-negara lain.

"Kita ini masih jauh dari kurang. Saya berikan perbandingan. Sampe sekarang, kita telah membangun 2.040 kilometer jalan tol yang baru, plus yang lama 780 kilometer. Artinya, baru 2.800 kilometer yang dimiliki Indonesia jalan tol," kata Jokowi saat meresmikan jalan tol Indralaya-Prabumulih, Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023).

Dia menyampaikan saat ini pembangunan jalan tol di China sudah 280.000 kilometer, sedangkan Indonesia baru 2.800 kilometer. Untuk itu, Jokowi menggencarkan pembangunan jalan tol di sejumlah daerah agar daya saing Indonesia ikut meningkat.

"RRT (China) sudah memiliki 280.000 kilometer (jalan tol), kita 2.800 (kilometer), di sana 280.000 kilometer," ujarnya.

"Betapa masih sangat jauhnya daya saing kita, competitivenes kita. Itu yang ingin kita kejar agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," sambung Jokowi.

Jokowi menekankan pemerintah akan terus meningkatkan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini akan dilakukan melalui pembiayaan APBN, BUMN, maupun pihak swasta.

"Tiga-tiga paralel kita kerjakan," ucapnya.

Infografis Pernyataan Jokowi Usai Jajal Jalan Rusak di Lampung. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pernyataan Jokowi Usai Jajal Jalan Rusak di Lampung. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya