TNI: Markas Pasukan Perdamaian RI di Lebanon Bukan Diserang Roket Israel, tapi Flare

Julius menjelaskan bahwa roket flare yang ditembakan bukan menarah ke markas TNI, bertujuan memberikan penerangan cahaya yang dilakukan dalam rangka meminimalkan kemungkinan adanya infiltrasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2023, 09:18 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2023, 09:18 WIB
Pasukan Perdamaian Indonesia untuk PBB
Satgas Indonesian Battalion Kontingen Garuda UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebanon) turut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-73 di markas besar mereka di Lebanon. (screengrab video)

Liputan6.com, Jakarta Video viral menarasikan detik-detik markas TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon, terkena salah satu mortir yang dilontarkan militer Israel

Dikutip dari akun instagram @infokomando.official merekam sebuah cahaya kuning yang masih mengambang di udara saat hari sudah gelap. Sampai akhirnya mengenai lokasi dan terdengar ledakan.

"Aduh, wey tempat kita, sudah masuk tempat kita berlindung-berlindung. Mortir masuk ancuran-ancuran barak ini," ujar seorang pria yang terdengar dalam video tersebut.

Akibat serangan tersebut, nampak sejumlah orang lantas bersiaga, sambil mengecek lokasi titik yang terkena imbas akibat serangan tersebut.

Atas video itu, Mabes TNI meluruskan bahwa serangan yang menyasar Markas UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) TNI di Lebanon bukanlah mortir, melainkan roket flare.

"Tiap malam di perbatasan sering ditembakkan ke atas. Setelah cahaya flare habis, kemudian jatuh dan tidak ada daya ledakan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksda TNI Julius Widjojono dalam keteranganya, Jumat (27/10/2023).

Julius menjelaskan bahwa roket flare yang ditembakan itu, bertujuan memberikan penerangan cahaya yang dilakukan dalam rangka meminimalkan kemungkinan adanya infiltrasi. 

"Namun karena terbuat dari besi maka menimbulkan kerusakan terhadap benda atau permukaan yang terkena jatuhnya flare tersebut. Pasukan kita dalam keadaan aman," kata dia.

Adapun, lanjut Julius, soal narasi ledakan yang mencapai radius satu kilometer dari pos. Hal itu bukanlah radius ledakan, melainkan penerangan yang dipakai untuk mengukur aktivitas lawan.

"Roket flare itu memberikan penerangan pada malam hari dari pihak lawan untuk mengukur jarak ataupun aktivitas di area tersebut. Jadi bukan roket yang menyebabkan ledakan di area kita”, tegas Kapuspen TNI.

 

Pastikan Kondisi Aman

Pasukan Perdamaian Indonesia untuk PBB
Satgas Indonesian Battalion Kontingen Garuda UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebanon) turut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-73 di markas besar mereka di Lebanon. (screengrab video)

Sementara itu, Julius memastikan kondisi di Markas UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) TNI di Lebanon telah aman. Terlebih, pasukan TNI yang sejak 8 Oktober yang lalu, tergabung dalam misi perdamaian PBB UNIFIL telah diberikan pelatihan.

"Sudah melaksanakan latihan-latihan tertentu yang gunanya untuk evakuasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," sebutnya.

"Hal ini sesuai dengan standard operating procedures yang memang sudah ditetapkan dan dilatihkan oleh setiap pasukan penjaga perdamaian PBB dalam melaksanakan misinya," tambah dia. 

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya