Satu Pelaku Pembunuhan Karyawan MRT Masih Buron, Polisi Imbau Segera Serahkan Diri

Polisi ultimatum salah satu tersangka yang terseret kasus pembunuhan karyawan MRT inisial DDY (39). Korban tewas dengan penuh luka tusuk dan jasadnya ditemukan di Kanal Banjir Timur (KBT), Jalan Infeksi Cakung Timur, Jakarta Timur.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 17 Nov 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 20:15 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi ultimatum salah satu tersangka yang terseret kasus pembunuhan karyawan MRT inisial DDY (39). Korban tewas dengan penuh luka tusuk dan jasadnya ditemukan di Kanal Banjir Timur (KBT), Jalan Infeksi Cakung Timur, Jakarta Timur, Jumat 10 November 2023.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan, satu dari empat orang pelaku masih berstatus buron. Hengki pun meminta tersangka segera menyerahkan diri.

"Kita sudah mengimbau agar segera menyerahkan diri karena ini sangat berbahaya sekali orang ini," kata Hengki saat konferensi pers, Jumat (17/11/2023).

Hengki mengatakan, pihaknya masih mencari sosok tersangka. Hengki mengatakan, jika akan menindak tegas pelaku apabila bertemu melawan.

"Pasti akan kita tindak tegas," ujar dia.

Sebelumnya, terungkap pembunuh karyawan MRT merupakan orang yang hendak membeli mobil. Totalnya ada tiga orang yaitu R (29), IS (31) dan JS (48) pelaku yang ditangkap.

Hengki menerangkan, kejadian bermula saat korban mempromosikan kendaraan di akun media sosial facebook. Salah satu tersangka inisial R (29) tertarik untuk membelinya. Kemudian, mengundang korban untuk datang ke sebuah apartemen di kawasan Jaksel pada 9 November 2023. Ajakan itu pun disetujui oleh korban.

"Korban datang pada pukul 20.00 di salah satu apartemen. Nah sesuai rencana kemudian korban dibawa ke atas salah satu unit apartemen di Jakarta Selatan," ujar Hengki.

 

Tersangka Ubah Skenario

Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Hengki mengatakan, tersangka mencoba membuat korban tak berdaya dengan memasukkan obat bius ke dalam minuman. Ternyata, upaya itu gagal.

Hengki mengatakan, tersangka mengubah skenario. Jadi seolah-olah telah menyetorkan uang ke rekening milik korban.

"Karena tidak ada pengaruh, kemudian dibuktikan lagi, 'ini mobilmu sudah kita bayar lunas'. Tersangka menunjukkan bukti transaksi yang sudah diedit. Dan ternyata korban juga memiliki m-banking di cek di rekeningnya ternyata belum masuk," ujar dia.

Hengki menerangkan, korban saat itu berniat mengurungkan proses transaksi jual-beli. Saat itu lah, tersangka memutar otak untuk menghabisi nyawa korban.

"Korban diperintahkan atau dibujuk untuk menunggu kemudian dibawa ke mobil seolah-olah akan diantar ke rumahnya sambil menunggu transfer masuk. Pada saat di Gerbang Tol Tebet Jakarta Selatan ini dilakukanlah pembunuhan tersebut dengan cara yang sangat sadis," ujar dia.

 

Jasad Korban Dibuang di KBT Cakung

Hengki menyebut, jasad korban lalu dibuang di KBT di Cakung. Sementara itu, mobil korban dititipkan untuk dijual di Cikarang.

Hengki mengatakan, pihaknya mengungkap kasus tersebut dalam kurun waktu kurang lebih 1x24 jam setelah pembunuhan terjadi. Tiga orang tersangka bisa ditangkap.

Infografis Jejak Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi, Cianjur hingga Garut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jejak Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi, Cianjur hingga Garut. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya