Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektig (PPK) Kosgoro 1957 Dave Akbarshah Fikarno Laksono meraih gelar doktor Ilmu Pertahanan dari Universitas Pertahanan (UNHAN), Kamis (4/1). Dave Laksono berhasil lulus dengan predikat Cumlaude.
Mengutip siaran pers diterima, Dave mengangkat disertasi soal Kerja sama dan Kemandirian Industri Pertahanan dalam mendukung Produk Domestik Bruto Sebagai Upaya Pertahanan Negara. Dalam disertasinya tersebut, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar ini menyebutkan perlunya optimalisasi perumusan kebijakan oleh Kemhan dan DPR RI dalam kerja sama industri pertahanan dimulai dengan pengarusutamaan kebijakan secara bottom-up.
Baca Juga
"Selain itu, Kemhan, KKIP, DPR RI, dan Defend Id perlu berkoordinasi aktif untuk mensukseskan kebijakan yang telah dirumuskan sekaligus melakukan evaluasi lanjutan," kata Dave dalam sidang terbuka, seperti dikutip Jumat (5/2/2023).
Advertisement
Dave mengatakan, KKIP dan industri pertahanan perlu meningkatkan material and capacity transfer, kemampuan MRO, serta komitmen pelaksanaan TKDN. Hal itu tidak terlepas dari peran DPR RI melalui pembentukan regulasi dan road map anggaran guna mendukung penyelenggaraan industri pertahanan ke arah kemandirian.
Produk domestik bruto atau PDB, kata Dave, jadi bagian penting dalam terbentuknya anggaran pertahanan. Karena itu, hal tersebut perlu menjadi perhatian Kementerian Perindustrian, Bappenas, Kemenko Bidang Perekonomian, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan dan sinergitas dengan Defend Id serta kolaborasi aktif dengan industri pertahanan swasta.
"Ini bagian penting yang perlu kita bangun sinergitasnya," jelas Dave.
Dave mengusulkan agar Pemerintah terus menempuh berbagai upaya agar Indonesia mampu mewujudkan Indonesia emas tahun 2045. Caranya, dengan pembangunan infrastruktur, kapasitas SDM, riset inovasi dan pengembangan bisnis, transformasi kebijakan dan regulasi, tata kelola data dan pengamanannya, hingga peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
“Pilar transformasi ekonomi sangat penting menjadi pendukung Indonesia Emas tahun 2045. Maka tentu sektor industri pertahanan dapat memberikan kontribusi tersendiri secara khusus dalam klaster industri manufaktur bagi PDB,” beber Dave.
Indikator
Dave meyakini, PDB dapat menjadi indikator sebagai negara dengan income tinggi/ developed country, distribusi pemerataan pendapatan/ penurunan gini ratio, sehingga karakteristik negara kuat dengan PDB tinggi termasuk bidang pertahanan.
Namun yang lebih penting dari itu semua, harap Dave, Pemerintah perlu lepas dari middle income trap dan sukses dalam berbagai hal.
"Yakni sukses industrialisasi kombinasi Kerjasama dan kemandirian, sukses penguasaan teknologi dan lainnya', karena Indonesia kaya akan bahan baku dan energi sehingga perlu di hilirisasi Agam memiliki nilai tambah dalam memperkuat pertahanan kita," dia menandasi.
Sebagai informasi, hadir dalam sidang terbuka tersebut Retno Marsudi (Menlu RI), HR. Agung Laksono (Anggota Wantimpres RI), Hinca Siburian (Kepala BSSN), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menperin RI), Jerry Sambuaga (Wamendag RI), Meutya Hafid (Ketua Komisi I DPR RI), Nurul Arifin (Anggota Komisi I DPR RI), Bobby Rizaldi (Anggota Komisi I DPR RI), Ace Hasan Syadzily(Ketua DPD Partai Golkar Jabar), dan seluruh pengurus serta anggota Kosgoro 1957.
Advertisement