Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana meminta agar sikap politik Maruarar Sirait yang memilih mundur dan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), tak dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Jan 2024, 14:15 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2024, 14:05 WIB
Maruarar Sirait dan Jokowi
Maruarar Sirait resmi pamit dan keluar dari PDIP. Politikus yang akrab disapa Ara ini mengaku akan mengikuti langkah Presiden Jokowi. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana meminta agar sikap politik Maruarar Sirait yang memilih mundur dan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), tak dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Menurut dia, sikap politik Maruarar Sirait merupakan pilihan pribadi.

"Apapun sikap politik yang diambil Bang Ara (Maruarar) itu adalah sikap politik pribadi yang bersangkutan ya. Jadi jangan dihubung-hubungkan dengan presiden," kata Ari di Kantor Kementerian Sekretariat Negara Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2024).

Dia enggan menanggapi apakah ada pertemuan dengan Jokowi, sebelum Maruarar menyatakan keluar dari PDIP. Ari meminta agar hal tersebut ditanyakan langsung kepada Maruarar.

"Ya tanya Bang Ara aja. Itu kan difotonya Bang Ara, tanya Bang Ara aja," ujarnya.

Ari menghormati dan menghargai sikap politik yang diambil Maruarar. Saat ditanya apakah hal ini menandakan bahwa Jokowi juga sudah keluar dari PDIP, dia tak menjawab jelas.

Menurut dia, hubungan Jokowi dan PDIP masih baik-baik saja. Sebab, kata Ari, belum ada pernyataan dari Jokowi bahwa dirinya keluar dari partai yang telah mengusungnya sejak zaman Wali Kota Solo.

"Ya sampai saat ini belom ada apa-apa kan? Tidak ada pernyataan dari presiden maupun dari PDIP soal itu. Jadi baik-baik saja lah," jelas Ari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Maruarar Sirait Pamit dari PDIP, Sekjen PSI Beri Kode Ajak Bergabung

Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara telah resmi mengundurkan diri dan pamit dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, memberi sinyal mengajak Maruarar Sirait bergabung dengan partainya. Sinyal tersebut diunggah melalui akun X, @RajaJuliAntoni.

"Salam dari kami dari Magelang, Bang @Maruarar_Sirait. Keputusan tidak mudah, mudah-mudahan tepat dan bermartabat. Perlu rumah perjuangan baru. Gelar karpet merah. Merah muda," kicau Raja Juli yang sudah dikonfirmasi oleh DPP PSI, Selasa (16/1/2024).

 


Mengikuti Langkah Jokowi

Sebelumnya, Maruarar Sirait resmi pamit dan keluar dari partai politik (parpol) yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu. Maruarar Sirait memilih mengikuti jalan politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto, dan jajaran partai, karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP. Dan sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDI Perjuangan hari ini," tutur Maruarar di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024).

Politikus yang akrab disapa Ara ini mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai besar yang memperjuangkan Pancasila, kebenaran, dan keadilan. Dia lantas membeberkan alasannya keluar dari PDIP dan memilih mengikuti Presiden Jokowi.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya proof ratingnya 75-80 persen, beliau sudah memperjuangkan banyak hal," kata dia.

"Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil, dan juga memindahkan ibu kota, adanya pemerataan. Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," kata Ara menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya