Gempa Magnitudo 6,8 Guncang Keerom Papua, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Keerom ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi

oleh Muhammad Ali diperbarui 24 Mar 2024, 08:01 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2024, 08:00 WIB
Gempa Keerom
Gempa bumi mengguncang wilayah Keerom, Papua, pada Minggu (24/3/2024) pukul 03.07 WIB. Gempa Keerom tersebut memiliki parameter dengan magnitudo 6,8. (Dok. BMKG).

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi mengguncang wilayah Keerom, Papua, pada Minggu (24/3/2024) pukul 03.07 WIB. Gempa Keerom tersebut memiliki parameter dengan magnitudo 6,8. 

"Hasil analisis BMKG, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,25° LS ; 143,07° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 275 km Tenggara Keerom, Papua pada kedalaman 63 km," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Minggu (24/3/2024).

Dia menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Keerom ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique normal). 

"Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Jayapura, Kabupaten Keerom dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Wamena, Merauke  dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," jelas dia.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," Daryono menegaskan.

Terkait denga gempa susulan,  hingga pukul 03.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempabumi susulan (aftershock).  Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar dia. 

 

Yang Dilakukan Sebelum dan Saat Gempa

Sebelum Terjadi Gempa

  1. Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
  2. Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
  3. Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
  4. Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
  5. Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
  6. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
  7. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
  8. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
  9. Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa

  1. Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
  2. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
  3. Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
  4. Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
  5. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa

Setelah Terjadi Gempa

  1. Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
  2. Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
  3. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
  4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
  5. Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
  6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
  7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.
Infografis Journal Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia
Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya