Jembatan di Demak Dirusak Demi Truk Sound System, 9 Pelaku Ditangkap Termasuk Oknum Kepala Desa

Aparat Polres Demak, Jawa Tengah, menangkap sembilan orang, termasuk Kepala Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, terkait dengan aksi perusakan jembatan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Apr 2024, 16:12 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2024, 16:11 WIB
Aparat Polres Demak, Jawa Tengah, menangkap sembilan orang, termasuk Kepala Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, terkait dengan aksi perusakan jembatan. (Instagram @infokejadiandemak.id)
Aparat Polres Demak, Jawa Tengah, menangkap sembilan orang, termasuk Kepala Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, terkait dengan aksi perusakan jembatan. (Instagram @infokejadiandemak.id)

Liputan6.com, Jakarta - Aparat Polres Demak, Jawa Tengah, menangkap sembilan orang, termasuk Kepala Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, terkait aksi perusakan jembatan. Para pelaku sengaja merusak jembatan agar truk pengangkut sound system bisa melintas.

"Kesembilan orang tersebut, termasuk kepala desanya kami tangkap sejak Selasa (9/4) sore," kata Kasat Reskrim Polres Demak AKP Winardi di Demak, dilansir dari Antara, Rabu (10/4/2024).

Selain itu, kata dia, pihaknya juga turut menahan empat truk dan dua mobil pick up yang mengangkut peralatan sound system tersebut. Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap kesembilan orang tersebut.

"Aksi perusakan jembatan yang sebelumnya memang dibangun warga sendiri, merupakan inisiatif warga, kemudian mereka meminta izin kepada kepala desa setempat. Setelah mendapatkan izin, kemudian terjadi aksi perusakan jembatan," ucap dia.

Aksi perusakan jembatan tersebut bertujuan agar truk pengangkut sound system yang berkapasitas besar tersebut bisa melintas ke desa itu karena sengaja disewa untuk kegiatan takbiran.

Sebelumnya, Polres Demak sudah mengimbau, warga untuk tidak menggunakan battle sound atau sound system berlebihan dalam melakukan takbir keliling.

"Silakan menggelar takbiran di kawasan masing-masing, tetapi jangan menggunakan sound system berlebihan karena mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat," ungkap Winardi.

Kasus tersebut diharapkan menjadi pelajaran buat semua pihak, untuk mematuhi larangan yang sudah diberlakukan, termasuk kendaraan pengangkut juga dikenakan tilang karena muatannya melebihi kapasitas.

Aksi perusakan jembatan tersebut, sempat viral di media sosial, sehingga polisi bertindak cepat dengan menangkap para pelakunya.

Berdasarkan tayangan video di salah satu akun media sosial Facebook, tampak memperlihatkan sejumlah pemuda masing-masing membawa martil berukuran besar menghancurkan beton penyangga leoning atau besi pembatas jembatan.

Polri Siapkan 3 Jalur Alternatif Mudik Lebaran Terdampak Banjir Pantura Demak

20160612-Jalur Pantura Banjir, Kendaraan Susah Melintas
Sejumlah kendaraan melintasi jalan yang tergenang banjir rob di ruas jalur pantura Semarang-Demak ,Jawa Tengah, Minggu (12 /06/2016). Meski banjir yang cukup tinggi hanya kendaraan besar truk atau bus yang bisa melintas. (Gholib)

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyiapkan jalur alternatif mudik Lebaran 2024 di wilayah Pantai Utara (Pantura). Hal itu sebagai antisipasi terhambatnya lalu lintas Jalur Pantura Karanganyar, Demak, Jawa Tengah yang terdampak banjir.

"Jadi jalur pasca-banjir terutama di KM 41 sampai 45 terdampak sangat parah di Demak, Kudus ya itu, dari PUPR sudah menjamin waktu pengerjaan perbaikan ini H-10 tadi sudah mantap. Sudah 95 kemantapannya, artinya bisa dilalui dengan baik," ujar Kepala Korlantas Polri Irjen Aan Suhanan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2024).

Meski begitu, Aan menyiapkan langkah antisipasi apabila nanti jalur tersebut kembali terdampak banjir. Setidaknya ada tiga alternatif bagi masyarakat yang melaksanakan mudik lebaran melalui wilayah pantura.

"Kalau nanti terjadi banjir di tempat yang sama, Demak, Kudus, kita sudah menyiapkan tiga jalur alternatif untuk pengalihan arus. Nanti ada yang melalui Sayung, Purwodadi, Blora, Rembang, kemudian melalui Semarang, Kedungmundu langsung ke Kudus ya, ada terakhir yang melalui Semarang, Purwodadi, Blora Rembang," jelas dia.

Aan menegaskan, pihaknya telah menyiapkan berbagai alternatif bagi jalur lalu lintas rawan bencana.

"Sudah kita petakan dengan Pak Asops, ada 155 titik yang kita petakan rawan bencana, termasuk bencana banjir," tambah Aan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya