Penjelasan Polisi Resmi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT Usai Pastikan Tewas Bunuh Diri

Polisi memutuskan menutup kasus dugaan bunuh diri anggota Satlantas Polres Kota Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT). Hal ini setelah mendapat suatu kesimpulan terkait penyebab meninggalnya korban.

oleh Devira PrastiwiAdy Anugrahadi diperbarui 29 Apr 2024, 18:59 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2024, 18:30 WIB
Polisi memutuskan menutup kasus dugaan bunuh diri anggota Satlantas Polres Kota Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT). Hal ini setelah mendapat suatu kesimpulan terkait penyebab meninggalnya korban.
Polisi memutuskan menutup kasus dugaan bunuh diri anggota Satlantas Polres Kota Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT). Hal ini setelah mendapat suatu kesimpulan terkait penyebab meninggalnya korban. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi memutuskan menutup kasus dugaan bunuh diri anggota Satlantas Polres Kota Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT). Hal ini setelah mendapat suatu kesimpulan terkait penyebab meninggalnya korban.

Brigadir RAT ditemukan tewas meninggal dunia dengan luka tembak di dalam mobil di halaman rumah No 20 di Jalan Mampang Prapatan IV RT 10/ RW 02, Tegal Parang, Mampang Jaksel pada Kamis malam 25 April 2024.

"Penyidik dalam hal ini telah memeriksa 13 orang saksi, termasuk pemilik rumah inisial D," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat konferensi pers, Senin (29/4/2024).

Selain itu, lanjut dia, menganalisa barang bukti berupa DVR yang berisi rekaman video CCTV di lokasi. Dipastikan, kata Bintoro, tidak ada orang lain yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Berdasarkan keterangan saksi didukung barang bukti disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil pada halaman rumah di jalam Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang Mampang, Jakarta Selatan, karena korban bunuh diri," ucap dia.

Bintoro mengatakan, korban dipastikan menembakkan senjata api jenis pistol HS kaliber 9 mm ke arah kepala. Senjata api ditemukan di bawah kaki kanan korban.

"Ada pula 7 butir peluru yang ditemukan di dashboard pada bagian tengah mobil," terang dia.

Bintoro mengatakan, kejadian resmi bunuh diri sehingga kasus ini pun dinyatakan selesai.

"Setelah kami sampaikan bukti-bukti yang ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kita buka semua. Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," ujar dia.

Sementara itu, Bintoro belum menjawab motif korban nekat melakukan bunuh diri. Dia berasalan, hal ini masih perlu digali oleh polisi.

"Kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa," tandas dia.

 

Cek Isi Pesan dengan Istri, Polisi Fokus Periksa HP Brigadir RAT yang Tewas Diduga Bunuh Diri

Oshin Novita, istri Brigadir RAT saat diwawancarai wartawan di Manado pada, Jumat (27/4/2024) malam.
Oshin Novita, istri Brigadir RAT saat diwawancarai wartawan di Manado pada, Jumat (27/4/2024) malam.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan masih mendalami terkait motif tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) yang tewas diduga bunuh diri dengan luka tembak di kawasan Mampang, Jakarta Selatan (Jaksel).

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menyampaikan guna mengungkap motif, saat ini penyidik tengah fokus untuk memeriksa handphone (HP) atau gawai milik Brigadir RAT.

"Kegiatan hari ini kami fokus mendalami isi HP milik korban," kata Yossi saat dikonfirmasi, Minggu 28 April 2024.

Terkhusus, lanjut dia, penyidik juga akan memeriksa isi pesan komunikasi Brigadir RAT dengan istrinya. Di mana, kata Yossi, hasil pemeriksaan yang telah dilakukan akan disampaikan saat press rilis Senin besok 29 April 2024.

"Khususnya SMS antara istri dan korban. Untuk isinya akan kami rilis pada hari Senin besok," tandas Yossi.

 

Motif Masih Dicari Tahu

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menutup kasus kematian Brigadir RAT karena dipastikan bunuh diri.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menutup kasus kematian Brigadir RAT karena dipastikan bunuh diri. (Merdeka).

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan penyidik akan memeriksa istri dan pihak keluarga dari Brigadir RAT guna mendalami motif kasus dugaan bunuh diri tersebut.

"Untuk motif, dia (Brigadir RAT) bunuh diri (karena) masalah pribadi. Itu masih kita dalami kepada istri, kerabat, dan keluarga. Nah, kita akan buka nanti isi handphone yang bersangkutan gitu, kan," ujarnya kepada wartawan, Sabtu 27 April 2024.

Adapun dalam kasus ini, Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam sebuah mobil di rumah seorang pengusaha di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis 25 April 2024 lalu.

Dengan dugaan melakukan tindakan bunuh diri saat tengah berada di dalam mobil. Hal sejalan dengan penyidik yang juga menemukan pistol jenis HS-9 dari lokasi penemuan korban.

Namun demikian, untuk motif awal tindakan Brigadir RAT melakukan dugaan bunuh diri. Ditengarai karena masalah pribadi, namun demikian dugaan ini masih perlu dibuktikan oleh polisi Polres Metro Jakarta Selatan yang menangani kasus ini.

KONTAK BANTUAN

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Faktor-faktor risiko bunuh diri
Infografis mengenai kenali faktor-faktor risiko bunuh diri
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya