Erupsi Gunung Ruang, Masih Ada Sekitar 3.000 Warga Belum Dievakuasi dari Pulau Tagulandang

BNPB bersama petugas tanggap darurat lainnya telah berhasil mengevakuasi 5.255 warga terdampak erupsi Gunung Ruang keluar dari Pulau Tagulandang. Artinya masih tersisa sekitar 3.828 orang dari target 9-12 ribu jiwa warga di Pulau Tagulandang yang harus segera dievakuasi.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 05 Mei 2024, 01:11 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2024, 01:11 WIB
Para pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang saat berada di Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
Para pengungsi akibat erupsi Gunung Ruang saat berada di Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan sudah ada 5.255 warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara yang dievakuasi keluar Pulau Tagulandang. Artinya masih ada sekitar 3.000 warga yang belum dievakuasi meninggalkan pulau itu.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, jumlah tersebut merupakan hasil rekapitulasi per hari ini yang dihimpun tim Pusdalops BNPB dari serangkaian upaya evakuasi yang dilakukan tim gabungan terhadap warga korban erupsi di Pulau Tagulandang.

Angka itu menunjukkan bahwa setidaknya bertambah sebanyak 1.891 orang dari jumlah korban sebelumnya yang lebih dulu dievakuasi ke tempat pengungsian yang masing-masing tersebar di Kota Manado, Bitung, Minahasa Utara, dan Pulau Siau.

Dengan demikian masih tersisa sekitar 3.828 orang dari target 9-12 ribu jiwa warga di Pulau Tagulandang yang harus segera dievakuasi. Berdasarkan hasil rapat koordinasi BNPB dengan Pemerintah Sulawesi Utara dan unsur tim tanggap darurat gabungan, setidaknya evakuasi harus selesai pada Minggu (5/5/2024), 

"Tim gabungan masih terus berupaya mengevakuasi warga yang tersisa, termasuk dengan pendistribusian logistik dan peralatan yang mereka butuhkan selama masa tanggap darurat ini," kata Abdul, seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, proses evakuasi korban secara menyeluruh masih mengandalkan bantuan angkutan kapal penyeberangan laut dan angkutan darat milik TNI AL, Basarnas, Kodam XIII/Merdeka, Polda Sulawesi Utara dan seterusnya.

"Karena kondisi itulah cara satu-satunya yang bisa dimaksimalkan untuk mengevakuasi para korban di Tagulandang," ujarnya.

 

Tambah Kapal untuk Evakuasi

Evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang keluar dari Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
Evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang keluar dari Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

Suharyanto memastikan, pihaknya telah melakukan penambahan jumlah armada kapal menjadi setidaknya 11 unit untuk mengangkut sisa korban yang tertinggal tersebut.

Belasan kapal laut yang disiapkan untuk mengangkut para korban itu masing-masing milik Basarnas, Bea Cukai, TNI AL, hingga kapal feri swasta.

Adapun rute penyeberangan ke tempat pengungsian yakni Tagulandang – Manado, Tagulandang – Bitung, Tagulandang – Pahe Siau, Tagulandang- Munte dengan okupansi penumpang 600 - 100 orang sekali angkut.

"Semua ini adalah upaya biar bagaimanapun warga harus digeser keluar demi keselamatan, karena kondisi Gunung Ruang yang belum benar stabil pasca-erupsi fase kedua beberapa hari lalu," ujar Kepala BNPB.

Infografis Potensi Bahaya dan Mitigasi Erupsi Gunung Ruang. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Potensi Bahaya dan Mitigasi Erupsi Gunung Ruang. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya