Gerindra Jelaskan Maksud Luhut ke Prabowo Jangan Bawa Orang Toxic, Ingatkan Tak Adu Domba TKN dan Relawan

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meminta agar tidak ada pihak-pihak yang memecah belah antara relawan dengan Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran.

oleh Tim News diperbarui 05 Mei 2024, 22:33 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2024, 22:22 WIB
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman (Istimewa)
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pesan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk berhati-hati dalam memilih anggota kabinetnya dengan mengecualikan individu yang bersifat "toxic" atau bermasalah.

Hal itu pun ditanggapi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman. Dia meminta agar tidak ada pihak-pihak yang memecah belah antara relawan dengan Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran.

"Jangan dibeda-bedakan antara relawan dan TKN. Relawan adalah bagian integral dari Tim Kampanye Prabowo Gibran. Kebijakan kita sejak awal adalah menyatukan relawan dan unsur parpol dalam TKN, makanya ada Komando Golf yang khusus membidangi relawan," ujar Habiburokhman melalui keterangan tertulis, Minggu (5/5/2024).

Menurut dia, seluruh relawan Joko Widodo (Jokowi) dan relawan Prabowo-Gibran terdaftar serta terkoordinasi di Komando Golf (bidang relawan) yang dipimpin oleh Haris Rusli Moty dengan dibantu Imannuel Ebenezer dan kawan-kawan.

"Semua unsur TKN, baik parpol maupun relawan bergerak secara swadaya dan swadana menjalankan tugas masing-masing, mereka tidak pernah meminta fasilitas dari TKN," papar Habiburokhman.

Dia menyebut, semangat Presiden terpilih Prabowo adalah untuk bisa merangkul sebanyak mungkin elemen bangsa.

"Jangan dikotori gaya berpolitik toxic dan memecah belah, ada yang entah di mana waktu Pilpres, tapi saat ini kemudian serasa paling pahlawan serta mengklaim kerja kerja relawan dengan tujuan minta jabatan tertentu pada pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya. Inilah termasuk toxic yang sesungguhnya yang mungkin dimaksud oleh Pak Luhut," tandas Habiburokhkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang Toxic Masuk Dalam Kabinet

20161031-Presiden Jokowi Temui Prabowo Subianto-Bogor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbincang santai dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disaksikan Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Senin (31/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan pesan kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk berhati-hati dalam memilih anggota kabinetnya, dengan mengecualikan individu yang bersifat "toxic" atau bermasalah.

"Dalam pesan saya kepada Presiden terpilih, saya katakan jangan bawa orang 'toxic' ke dalam pemerintahanmu, karena itu akan merugikan kita semua," ujar Luhut Panjaitan dalam acara Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth di Jakarta, Jumat 3 Mei 2024.

Pesan tersebut dilontarkan sebagai pembelajaran dari pengalamannya selama 10 tahun terakhir bekerja dalam kabinet Presiden Joko Widodo.

Luhut menyoroti bahwa salah satu permasalahan utama dalam pemerintahan Indonesia adalah adanya regulasi-regulasi yang bertentangan dengan kepentingan nasional.

"Saya telah berusaha memperbaiki banyak permasalahan tersebut," papar Luhut.

 


Selektif Pilih Anggota Kabinet

Menko Luhut dengan Menhan Prabowo memiliki kedekatan secara khusus
Menko Luhut dengan Menhan Prabowo memiliki kedekatan secara khusus

Salah satu solusi yang dia yakini dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi aturan. Oleh karena itu, Luhut mendesak untuk mendorong digitalisasi sistem pemerintahan yang terintegrasi di Indonesia.

"Saya katakan kepada Presiden, 'Pak, jika Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan digitalisasi sistem pemerintahan yang terintegrasi ini, maka kita tidak akan maju.' Kita harus berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini," ungkapnya yang dilansir dari Antara.

Berdasarkan pengalamannya, Luhut menyarankan agar Prabowo lebih selektif dalam memilih anggota kabinetnya. Dia yakin bahwa ke depannya, Indonesia akan menjadi lebih baik lagi, bahkan pada tahun 2045, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon terpilih pada Pilpres 2024, sesuai dengan berita acara nomor 252/PL.01.9-BA/05/2024 tentang Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.  

Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya