Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana, Kernet Bus Jalani Pemeriksaan di Polres Subang

Bus yang mengangkut pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu terguling hingga menewaskan 11 orang pada Sabtu 11 Mei 2024.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 13 Mei 2024, 12:31 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 12:12 WIB
Tangis Histeris Orang Tua Sambut Siswa SMK Lingga Kencana yang Selamat
Tangis orang tua pecah sambil memeluk sang anak setelah dua dari tiga bus rombongan SMK Lingga Kencana yang selamat dari kecelakaan maut tiba di Limo, Depok, Minggu (12/5/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Satlantas Polres Subang menjadwalkan pemeriksaan kernet Bus Trans Putera Fajar terkait kasus kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Raya Kampung Palasari, Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Bus yang mengangkut pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu terguling hingga menewaskan 11 orang pada Sabtu 11 Mei 2024.

Pemeriksaan berlangsung di Polres Subang pada hari ini, Senin (13/5/2024). Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Wibowo menerangkan, kondisi kernet bus sudah dalam keadaan sehat, sehingga bisa menjalani pemeriksaan.

"Kernet sudah kita temukan dan juga kita sudah amankan juga. Ini saksi kunci, sekarang sedang dalam pemeriksaan juga oleh penyidik Polres Subang," kata dia saat dihubungi, Senin.

Dalam kasus ini, ada dua saksi kunci yaitu sopir dan kernet bus. Sementara itu, sopir belum dapat diperiksa sebagai saksi. Penyidik baru minta keterangan secara lisan saja. Karena masih dalam perawatan medis.

"Kondisi luka dan memang saat ini masih perawatan medis di klinik Dokkes Polres Subang. Mudah-mudahan secepatnya bisa pulih sehingga kita bisa cepat lakukan pemeriksaan," ujar dia.

Atas kejadian ini, sopir bus, Sadira menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga korban. Baik korban yang meninggal maupun yang mengalami luka ringan ataupun berat.

"Keluarga-keluarganya (korban) saya mohon maaf sebesar besarnya, karena kejadian ini semua tidak ada yang mau, karena ini namanya musibah. Maafkan saya, telah tidak ada keluarganya pada saat saya bawa, yang luka berat, atau ringan, atau meninggal saya mohon maaf sebesar besarnya," kata Sadira yang dikutip dari Antara, Minggu (12/5/2024).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rem Bus Sempat Blong dan Diperbaiki

Tangis Histeris Orang Tua Sambut Siswa SMK Lingga Kencana yang Selamat
Tercatat ada 11 korban meninggal dunia, terdiri dari 1 pengendara motor dan 10 berasal dari rombongan SMK Lingga Kencana. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sadira sebelumnya mengungkapkan, kejadian itu bermula saat sedang makan di sore hari kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat. Pada saat makan, ia sempat diingatkan kalau kondisi bus yang dikendarainya mengalami rem blong.

"Saat itu sudah saya perbaiki, sudah semua, saya sampai panggil montir, kemudian dicek, aman, saya lanjutkan," kata Sadira.

Merasa sudah aman, bus tersebut kemudian melanjutkan perjalanannya. Hanya saja di pertengahan jalan kondisi remnya lagi-lagi mengalami masalah hingga akhirnya tidak berfungsi.

Tidak berfungsinya rem tersebut juga merambat ke bagian perseneling gigi.

"Iya, jadi pada saat. Jadi saya mau masuk gigi susah, kalau sudah ada angin habis itu masuk gigi jadi susah," kata dia.

 


Tak Ada Jalur Darurat

Tangis Histeris Orang Tua Sambut Siswa SMK Lingga Kencana yang Selamat
Para orang tua yang sudah menunggu dengan rasa cemas pun menangis haru melihat anak mereka tiba dengan selamat. (merdeka.com/Arie Basuki)

Dia mengaku melakukan sejumlah langkah penyelamatan dengan cara mencari jalur darurat. Namun, kata dia, tidak ada jalur darurat di lokasi sebelum kecelakaan.

Satu-satunya jalan keluar yang bisa terpikirkan oleh dia bagaimana cara membuat bus yang dikendarainya dapat diperlambat dengan segala cara.

Alhasil, dia memutuskan untuk membanting stir dengan harapan dapat menghentikan laju bus. "Akhirnya saya buanglah ke kanan. Saat buang kanan, mobil terbalik. Saya enggak tau buang ke kanan ada motor. Karena ada motor sekitar sampai 5. Saya terusin terus ada korban 1," imbuhnya.

Hingga akhirnya, bus yang tidak terkendali tersebut berhenti ketika menabrak salah satu tiang listrik.


KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

Keluarga pelajar SMK Lingga Kencana yang menjadi korban kecelakaan menangis menyambut kedatangan jenazah, Minggu (12/5/2024).
Keluarga pelajar SMK Lingga Kencana yang menjadi korban kecelakaan menangis menyambut kedatangan jenazah, Minggu (12/5/2024). (Merdeka.com/ Rahmat Baihaqi)

Tim dari investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 11 orang di Subang, Jawa Barat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tim investigasi bakal melakukan sejumlah pendataan. Soerjanto menyebut, pihaknya perlu memeriksa kondisi bus hingga melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terdampak kecelakaan.

Kita melihat lokasi kecelakaan, terus kita periksa busnya apa yang harus dibongkar. Juga kita akan melakukan wawancara dengan penumpang dengan pengemudi dengan siapapun yang memang terkait dengan masalah kecelakaan ini," kata Soerjanto kepada wartawan, dikutip Minggu (12/5/2024).

Soerjanto bilang, jika diperlukan juga akan dilakukan pengukuran jalan. Menurutnya, selepas semua data terkumpul, barulah proses analisis dilakukan.

"Nah nanti baru kita bawa ke Jakarta untuk dilakukan proses analisa dan penulisan laporan," ucap dia.

Sejauh ini, lanjut dia merujuk keterangan beredar, rem blong menjadi dugaan penyebab kecelakaan bus yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana tersebut. Meski demikian, kata dia informasi tersebut masih perlu pembuktian.

KNKT, kata Soerjanto akan memberikan rekomendasi terbaik ihwal kelaikan jalan kendaraan berdasarkan dari temuan investigasi. Hal itu, ujar dia guna mengantisipasi kecelakaan serupa kembali terulang.

Infografis Jangan Pakai GPS Saat Berkendara
Infografis Jangan Pakai GPS Saat Berkendara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya