Sadis, Selama Jadi Menteri, SYL 'Porotin' Uang Direktorat di Kementan hingga Miliaran

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi, mengaku 'fenomena' urunan untuk kepentingan mantan atasannya, Syahrul Yasin Limpo (SYL), sudah terjadi sejak tahun 2019.

oleh Tim News diperbarui 03 Jun 2024, 14:05 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2024, 14:05 WIB
Tujuh Saksi Dihadirkan JPU KPK pada Sidang Lanjutan SYL
Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (13/5/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi, mengaku 'fenomena' urunan untuk kepentingan mantan atasannya, Syahrul Yasin Limpo (SYL), sudah terjadi sejak tahun 2019.

Selama empat tahun berlangsung, total urunan di Badan Penyelidik dan Pengembangan SDM Kementan mencapai miliaran rupiah.

Hal itu dikatakan Dedi dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).

Dedi mulanya menyebutkan ada sejumlah permintaan untuk SYL yang tidak bisa dipenuhi. Karena tidak sampai dipenuhi, Dedi sempat ditegur berkali-kali oleh Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono, agar segera memenuhi kebutuhan SYL.

"Cara menagihnya itu bagaimana ditelepon saudara atau didatangi saudara, atau bagaimana?" tanya hakim ketua, Rianto Adam Pontoh di ruang sidang.

"Ditelepon seringnya, tapi kadang-kadang," jawab Dedi.

"Apa yang disebutkan di telepon itu?" tanya Pontoh menyelak.

"'Segera selesaikan'," ucap Dedi meniru suara Kasdi.

Dedi menjelaskan, selain ditagih melalui telepon, dalam forum rapat antareselon I Kementan, Kasdi juga kerap mengingatkan untuk segera menuntaskan pelbagai permainan SYL.

Dalam praktik urunan di Kementan, Dedi mengaku tidak tahu secara persis bagaimana terjadinya. Hanya saja fenomena urunan itu memang ada.

Dedi juga membeberkan, fenomena urunan di Kementan sudah terjadi selama empat tahun dan total yang diberikan kepada SYL mencapai Rp6,8 miliar.

"Kalau untuk Badan Penyuluhan Pengembangan SDM total berapa dari beliau (SYL) jadi menteri hingga 2023?" tanya Pontoh

"Totalnya semua itu ada di BAP, kalau saya tidak salah ingat kurang lebih Rp6,8 miliar," beber Dedi.

"Selama tiga tahun ya?" tanya Pontoh.

"Selama 4 tahun," timpal Dedi.

Baca juga: Enaknya Kenal SYL, Pedangdut Nayunda Dikasih Barang Mahal, Ditransfer Uang sampai Diberi Bunga

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


SYL Makan Siang Bareng Keluarga hingga Rp10 Juta, Bayarnya Pakai Uang Kementan

Sidang Lanjutan SYL Hadirkan Keluarga dan Kerabat Dekat Sebagai Saksi
Sidang lanjutan kasus korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghadirkan keluarga dan kerabat dekat sebagai saksi. Kesembilan saksi tersebut adalah istri, anak, cucu dan staf khusus Kementerian Pertanian. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Satu per satu terungkap di persidangan, mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menggunakan uang Kementerian Pertanian (Kementan) untuk berbagai kepentingan pribadi dan keluarganya.

Salah satunya, mantan politikus Partai NasDem itu memakai anggaran Kementan untuk makan siang bareng keluarga. Sekali makan tidak tanggung-tanggung hingga mencapai Rp10 juta.

Hal itu diungkapkan Staf Biro Umum Kementan Oki Anwar Junaidi pada sidang lanjutan kasus dugaan gratifikasi dan pemerasan dengan terdakwa SYL di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Semula, hakim ketua, Rianto Adam Pontoh menanyakan ke Oki di mana SYL biasanya makan. Oki menjawab, SYL biasanya makan di sebuah restoran di Mal Plaza Senayan dengan pegawai eselon I Kementan.

"Biasanya Pak SYL, Pak Menteri itu makan di rumah dinas atau restoran?" tanya hakim.

"Biasanya bareng sama orang-orang Kementerian juga, eselon I," jawab Oki.

"Biasanya di Plaza Senayan," tambahnya.

Hakim Pontoh lalu bertanya apakah Syahrul Yasin Limpo juga pernah makan bareng dengan keluarga. Oki mengungkap, SYL biasanya makan siang bersama keluarga saat jam kerja.

"Kalau dengan keluarga?" tanya hakim.

"Pernah, biasanya siang, jam kerja, jam makan siang," ucap Oki.

"Bapak (SYL), Ibu (Ayun Sri Harahap), Redindo (anak SYL) sama keluarga Redindo," tambah Oki.

Selesai makan, Oki yang membayar tagihannya. Dia mengatakan, sekali makan dengan keluarga SYL total tagihan yang dibayar hingga mencapai Rp10 juta.

Oki menyebut, sumber uang untuk membayar makan di restoran itu dari ATM ruangan operasional.

"Berapa itu sekali makan?" tanya hakim.

"Bisa sampai 10 juta," ungkap Oki.

"Itu dengan temen-temen Kementerian, Pak?" kata hakim.

"Keluarga aja," jawab Oki.

"Khusus makanan aja ya?" tanya hakim.

"Iya," jawab Oki.

Baca juga: SYL Kasih Kado Ultah Anak Senjata Api, Belinya Pakai Uang Kementan

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Drama Syahrul Yasin Limpo dan Dugaan Pemerasan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Drama Syahrul Yasin Limpo dan Dugaan Pemerasan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya