Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, usai peningkatan Indeks Kinerja Pariwisata atau Travel Tourism Development Index (TTDI).
"Peningkatan penilaian sektor pariwisata nasional ini, harus menjadi modal kita untuk merealisasikan percepatan pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan," kata Lestari dikutip dari Antara, Jumat (21/6/2024).
Advertisement
Baca Juga
World Economic Forum (WEF) merilis TTDI pada Mei 2024. Dalam rilis itu, Indonesia berada di peringkat 22 dari 119 negara. Posisi tersebut naik 10 peringkat jika dibandingkan dengan TTDI Indonesia pada 2021.
Indonesia dinilai unggul dalam sejumlah hal yaitu prioritas perjalanan pariwisata, keberlanjutan permintaan, sumber daya alam, dampak sosial dan ekonomi, serta sumber daya budaya.
Kenaikan peringkat Indonesia dalam TTDI, kata Lestari, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Terutama untuk meningkatkan program pengembangan sejumlah kawasan wisata di Indonesia.
Selain itu, ia meminta, pelaku industri pariwisata merancang strategi pengembangan kawasan wisata dengan baik, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di sekitarnya.
"Apa yang kita capai saat ini di sektor pariwisata, manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang," ucap Lestari.
Lestari berharap semua pihak, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas kawasan-kawasan wisata. Sehingga, apa yang dimiliki di sektor pariwisata nasional, dapat memberi manfaat seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Indonesia Masuk 30 Besar Daftar WEF 2024, Negara dengan Indeks Pariwisata Terbaik di Dunia
World Economic Forum (WEF) telah merilis indeks pariwisata terbaik dari negara-negara seluruh dunia. Dikutip dari CNN, Minggu, 26 Mei 2024, Amerika Serikat menjadi yang terbaik, menduduki posisi teratas mengalahkan berbagai negara dari Eropa dan Asia.
Data yang dirilis pada Selasa, 21 Mei 2024 tersebut merupakan hasil pemeringkatan dari beberapa kriteria, seperti infrastruktur, sumber daya alam, keberlanjutan atau sustainability, ketersediaan tenaga kerja, dan harga yang kompetitif bagi para wisatawan. WEF juga berfokus pada bisnis pariwisata, seperti hotel, bandara, objek wisata, maskapai penerbangan, dan sejenisnya, dan bukan hanya dari pengalaman para pelancong.
Lalu, di mana Indonesia? Indonesia sendiri naik sepuluh peringkat lebih tinggi ketimbang tahun 2023 di posisi ke-22. Dalam data, Indonesia mengalami kenaikan skor menjadi 4,46, lebih tinggi 4,5 persen dari pada sebelumnya. Indeks ini menjadi bukti bahwa geliat dalam sektor pariwisata Indonesia masih terus berlangsung pascapandemi.
Selain itu, berdasarkan urutan regional, Indonesia menempati peringkat keenam untuk wilayah Asia Pasifik dan yang kedua di ASEAN, hanya kalah dari Singapura yang ada di urutan tiga belas. Sandiaga Salahuddin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) menyatakan bahwa hal tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi warga Indonesia.
"Indonesia mampu mencapai peningkatan peringkat, naik hingga 4,46 persen dari posisi 32 menjadi posisi 22. Oleh karena itu, jangan pernah feeling inferior ke negara-negara lain tentang pariwisata Indonesia, karena kita sudah di posisi 22 besar dunia, jadi kalau kita di ranking dunia ada 119 negara, kita ini sudah papan atas,” kata Sandi, seperti siaran pers yang dibagikan dalam web Kemenparekraf, 21 Mei 2024.
Advertisement