Penuhi Kebutuhan Air Bersih, INH Bangun Sumur Kebaikan di Kamp Pengungsian Gaza

Sejak terjadinya penyerangan militer Israel ke wilayah Gaza, air bersih menjadi persoalan yang mendasar. Oleh karena itu, proyek pembangunan sumur merupakan kebutuhan yang mendesak dan harus segera diselesaikan.

oleh Nafiysul QodarTim News diperbarui 17 Jul 2024, 17:21 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 15:44 WIB
Penuhi Kebutuhan Air Bersih, INH Bangun Sumur Kebaikan di Kamp Pengungsian Gaza
Lembaga kemanusiaan INH membangun sumur kebaikan di kamp pengungsian Khan Younis, Gaza Selatan, Palestina. (Foto: INH)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) tengah melaksanakan proyek pembangunan sumur kebaikan di kamp pengungsian, Khan Younis tepatnya di dekat kampus Universital Al Aqsa, Gaza Selatan, Palestina. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi pengungsi Palestina.

"Sumur kebaikan ini akan dimanfaatkan sekitar enam ribu pengungsi yang tinggal di wilayah tersebut, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, baik untuk bersuci maupun memenuhi kebutuhan harian," kata Manager Program INH Ibnu Hafidz, Rabu (17/7/2024).

Ibnu berharap, program pembangunan sumur kebaikan di tengah pengungsi tersebut bisa berjalan sesuai dengan target pembangunan, sehingga pemanfaatannya bisa segera dirasakan oleh warga yang ada di Jalur Gaza.

"Doakan kami semoga pembangunan sumur kebaikan untuk saudara-saudara kita di kamp pengungsian ini bisa segera selesai, target kami dua pekan air sudah bisa dimanfaatkan,” katanya.

Menurutnya, sejak terjadinya penyerangan militer zionis Israel ke wilayah Gaza, air bersih menjadi persoalan yang mendasar dan merupakan kebutuhan utama baik untuk bersuci, maupun kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, proyek pembangunan sumur merupakan kebutuhan yang mendesak dan harus segera diselesaikan.

“Krisis air bersih di Gaza sangat mencemaskan oleh karena itu pembangunan sumur kebaikan ini menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi terjadinya krisis air bersih di lokasi pengungsian,” kata Ibnu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Butuh 16 Tahun Bangun Kembali Gaza

Penuhi Kebutuhan Air Bersih, INH Bangun Sumur Kebaikan di Kamp Pengungsian Gaza
Lembaga kemanusiaan INH membangun sumur kebaikan di kamp pengungsian Khan Younis, Gaza Selatan, Palestina. (Foto: INH)

Dari data statistik resmi hari ke 284 genosida Israel yang dikeluarkan Media Kantor Pemerintahan di Gaza, setidaknya 48.345 jiwa telah menjadi korban kebrutalan zionis Israel. 10 ribu lebih masih tertimbun dan hilang sejak penyerangan pada 7 oktober 2023 silam. Korban Syahid didominasi oleh anak-anak yakni sebanyak 16.054 jiwa dan wanita sekitar 10.700 jiwa.

Tak hanya merenggut korban jiwa, aneksasi Israel di Gaza juga telah menghancurkan 195 kantor pusat pemerintahan, 113 sekolah dan kampus, sebanyak 608 masjid hancur dan 3 gereja juga menjadi sasaran kebiadaban tentara Israel.

Sementara itu, 150 ribu unit rumah warga hancur total, 453 ribu mengalami kerusakan. Penyerangan itu juga menyasar 34 rumah sakit rusak dan toidak bisa beroperasi dan 64 unit layanan kesehatan lainya baik klinik maupun puskesmas berhenti beroperasi.

Kerugian secara materi ditaksir mencapai 33 miliar dolar, dan untuk bisa kembali membangun Gaza diperkirakan membutuhkan waktu selama 16 tahun.

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya