Liputan6.com, Jakarta Pada Senin (12/8) dini hari, warga Gang Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, tengah terlelap dalam tidur, bersiap menyambut hari yang baru dengan rutinitas mereka.
Udara malam yang sejuk merayap masuk melalui celah-celah tembok dan suara kipas angin yang berputar menambah kenyamanan tidur mereka. Malam kemudian terus berlanjut dengan sesekali diselingi suara langkah para petugas ronda yang berjaga. Suasana tetap sepi dan tenteram.
Baca Juga
Namun, sekitar pukul 02.42 WIB, ketenangan itu pecah ketika suara dengkuran warga yang tertidur tiba-tiba berubah menjadi teriakan minta tolong.
Advertisement
"Denger lah itu suara orang minta tolong 'kebakaran-kebakaran', saya langsung bangun" cerita Abi yang merupakan salah satu korban kebakaran, Selasa (13/8/2024).
Ketika membuka pintu rumahnya, hanya dalam jarak 5 meter, ia melihat nyala api kuning ke jinggaan mulai merambat ke atap rumah warga, disertai hawa panas yang langsung menyergapnya.
Rumah itu adalah titik awal kebakaran, yang ternyata milik tetangganya sendiri.
"Api muncul dari lantai satu rumah itu kan, abis ngerambat ke atas karena diatasnya bangunan kayu terus ada kasur gitu jadi makin gede dah itu" ceritanya sambil menunjuk asal muasal titik api.
"Karena ada kipas angin meleduk kan terus juga Handphone yang lagi ngecas konslet gitu, akhirnya kebakaran," sambung Abi.
Tanpa rasa ragu sedikitpun, Abi langsung membangun keluarga bergegas menyelamatkan barang seadanya saja. Nahas api yang sudah kepalang membesar dan menjalar rumah sekitar, hanya badannya saja dan pakaian bekas dia tertidur semalam.
Sementara anggota keluarga lain menjauh dari lokasi kejadian, Abi ditemani warga lain berupa memadamkan. Ember demi ember yang berisikan air dari rumah-rumah warga untuk memadamkan api tidak membuahkan hasil.
Â
Tembok Dijebol
Kemudian Suara sirine blangwir pun mulai terdengar. Tapi tidak mampu mendekati lokasi kejadian.
"Karena disini padat penduduk ya bang, terus akses mobil pemadam juga susah jadi enggak bisa langsung padamin api," tuturnya.
Salah satu tembok akhirnya terpaksa dibobol untuk bisa menjulurkan selang dari mobil pemadam kebakaran. Sementara mobil lainnya berhasil masuk dengan jalan yang hanya seluas kurang lebih 2 meter.
Beberapa unit mobil pemadam juga mau tidak mau harus menjulurkan selang yang panjang agar bisa memadamkan api.
Delapan jam berlalu, si jago merah kemudian bisa jinakkan tanpa adanya korban jiwa. Namun proses pendinginan masih terus dilakukan petugas damkar.
Abi hanya bisa pasrah rumah satu-satunya dilumat habis api. Dia terlihat hanya bisa mengais sambil berharap masih ada barang berharga yang masih bisa diselamatkan dari tumpukan kayu yang sudah berubah jadi arang.
Â
Reporter:Â Rahmat Baihaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement