Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Kutai Kartanegara berhasil menurunkan prevalensi stunting secara signifikan pada tahun 2023. Angkanya turun hampir 10 persen dibandingkan tahun 2022.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting Kabupaten Kutai Kartanegara dari 27,1 persen pada tahun 2022 menjadi 17,6 persen pada tahun 2023. Bupati Kukar Edi Damansyah menyebut keberhasilan menurunkan angka stunting merupakan kerja keras berbagai pihak melalui kebijakan yang diambil Pemkab Kukar.
Baca Juga
Keberhasilan Kukar menurunkan prevalensi stunting ini tak lepas dari upaya intervensi Pemkab secara langsung. Seperti penimbangan, pemeriksaan sekaligus intervensi bagi balita yang dianggap bermasalah.
Advertisement
Program penanganan stunting di Kukar dimulai dengan pemeriksaan terhadap ibu hamil, bahkan calon pengantin pun mendapat edukasi hasil dari program yang telah dijalankan akan menjadi dasar untuk pencanangan program penanggulangan stunting yang akan datang.
Dalam pencegahan dan penanganan stunting, Pemkab bersama stakeholder melakukan langkah cepat intervensi gizi spesifik. Eksekusinya berupa pemberian makanan bergizi selama dua bulan penuh. Dalam satu hari balita di kabupaten ini melalui posyandu, puskesmas, dan PKK serta perusahaan swasta akan saling mendukung dalam pemberian makanan dua kali sehari pada balita di 20 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Berkat capaian positif menurunkan angka stunting, Kutai Kartanegara terpilih sebagai lokus kegiatan Pencanangan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024 tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan tersebut dipusatkan di Posyandu Angsoka, Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, pada Rabu, 12 Juni 2024.
Bupati Edi Damansyah menyampaikan rasa bangga atas terpilihnya Kukar sebagai lokus Pencanangan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024. Menurutnya, hal ini menjadi dukungan motivasi bagi Pemkab Kukar untuk konsisten dalam penanganan stunting.
"Saya menyampaikan apresiasi mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan desa, PKK, Posyandu, kader-kader Posyandu atas pelaksanaan program kerja di tahun 2023 terkait penanganan stunting yang berjalan dengan baik dan dilaksanakan serentak,” ungkapnya.
Apresiasi Tinggi kepada Pemkab Kukar dari Pj Gubernur Kaltim
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengapresiasi kinerja Pemkab Kukar yang berhasil menangani stunting.
“Saya mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemkab Kukar yang telah berhasil menurunkan angka stunting sebesar 9,5 persen. Ini capaian yang luar biasa, bila perlu kabupaten kota lain belajar ke Kukar bagaimana mereka mengintervensinya,” tuturnya.
Akmal Malik mengungkapkan bahwa penanganan stunting yang baik bukan hanya terkait dengan uang, namun juga aspek administrasi dan ketepatan sasaran penanganan sesuai data yang dimiliki.
“Semoga praktik cerdas yang dilakukan Kabupaten Kukar bisa ditiru Pemerintah Kabupaten dan Kota di Kaltim,” tambahnya.
(*)
Advertisement