Kemendikbudristek Suskes Gelar Lokovasia 2024 di Malang, Eksistensi Musik Tradisi Perkuat Kebudayaan

Lokovasia 2024 yang diselenggarakan Kemendikbudristek bersama Yayasan Musike SJ resmi berakhir pada Sabtu 7 September 2024 di Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya, Jawa Timur.

oleh Tim News diperbarui 09 Sep 2024, 23:27 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 16:35 WIB
Lokovasia 2024 yang diselenggarakan Kemendikbudristek bersama Yayasan Musike SJ resmi berakhir pada Sabtu 7 September 2024 di Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya, Jawa Timur.
Lokovasia 2024 yang diselenggarakan Kemendikbudristek bersama Yayasan Musike SJ resmi berakhir pada Sabtu 7 September 2024 di Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya, Jawa Timur. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia (Lokovasia) 2024 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Yayasan Musike SJ resmi berakhir pada Sabtu 7 September 2024 di Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya, Jawa Timur.

Rangkaian Lokovasia 2024 yang telah digelar selama sepekan sejak 1 September bermaksud menjadi wadah menjaring minat, bakat, dan kompetensi generasi muda Indonesia untuk bersinergi ikut melestarikan serta mengembangkan kekayaan musik tradisi.

Pada 2024 ini, Kota Malang didapuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Lokovasia yang telah dua kali diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Serangkaian program dikemas dalam Lokovasia 2024 berkaitan dengan elaborasi, literasi, kolaborasi, maupun ekshibisi musik tradisi Nusantara.

Ajang Lokovasia 2024 juga mampu menjangkau lebih banyak peserta dibandingkan program yang sama tahun lalu. Kali ini sebanyak 118 grup, 87 komponis, 35 peneliti, dan 71 musisi, mengikuti Lokovasia 2024.

Sederet mentor yang kapasitasnya telah teruji di kancah internasional ikut terlibat antara lain Dewa Alit, Dieter Mack, Peni Candra Rini, dan Otto Sidharta, dalam Lokovasia 2024 guna membekali pemahaman musik tradisi kepada peserta terpilih.

"Lokovasia ingin mengajak generasi muda mencintai dan mengembangkan musik tradisional dengan konsep inovatif," ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra melalui keterangan tertulis, Senin (9/9/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkuat Warisan Bangsa

Lokovasia 2024 yang diselenggarakan Kemendikbudristek bersama Yayasan Musike SJ resmi berakhir pada Sabtu 7 September 2024 di Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya, Jawa Timur.
Lokovasia 2024 yang diselenggarakan Kemendikbudristek bersama Yayasan Musike SJ resmi berakhir pada Sabtu 7 September 2024 di Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya, Jawa Timur. (Ist)

Mahendra menjelaskan, rampungnya penyelenggaraan Lokovasia 2024 secara sukses dengan beragam kategori peserta menandakan bahwa hadirnya Lokovasia mampu menjadi komitmen untuk memperkuat warisan musik tradisi sebagai pemajuan kebudayaan.

"Program Lokovasia adalah upaya merawat semangat dan melestarikan eksistensi musik tradisional Indonesia melalui konservasi dan upaya inovatif. Lokovasia memiliki peran nyata sebagai salah satu usaha pemajuan kebudayaan Indonesia," papar Mahendra.

Dia membeberkan, ada empat konsep utama dalam pelaksanaan Lokovasia 2024 selama sepekan, yaitu media stimulasi generasi muda, gerakan konservasi, ruang interaksi ide dan kreativitas dalam penciptaan, produksi, hingga pengarsipan karya.

Kemudian, Rektor Universitas Negeri Malang Hariyono menyambut baik penyelenggaraan Lokovasia 2024. Menurut dia, Lokovasia dapat menjadi garda terdepan menjaga dan membentengi kekayaan peradaban musik tradisi Nusantara.

"Lokovasia mampu memantik masyarakat Indonesia untuk mengembangkan warisan musik tradisi secara insiatif dengan penuh rasa cinta. Oleh sebab itiu, Lokovasia tidak boleh berhenti agar seni musik tradisi tetap lestari dan berkembang inovatif dalam perkembangan zaman," kata Hariyono.

 


Cari Minat dan Bakat

Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid 3 merupakan bagian dari rangkaian festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 yang digelar oleh Kemendikbudristek.
Festival Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Jilid 3 merupakan bagian dari rangkaian festival budaya Kenduri Swarnabhumi 2024 yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). (Ist)

Sementara itu, Ketua Panitia Lokovasia 2024 Setyawan Jayantoro mengatakan, Lokovasia dirancang untuk menarik dan mencari minat, bakat, serta kompetensi generasi muda Indonesia agar ikut andil dalam pelestarian dan pengembangan musik tradisional Nusantara.

"Dalam Lokovasia 2024 terdapat empat kategori peserta yaitu grup musik, komponis, musisi, dan peneliti musik. Mereka terpilih setelah melalui rangkaian proses kurasi yang ketat dan sistematis," kata dia.

Manfaat besar dari perhelatan Lokovasia 2024 juga dirasakan oleh Ahan dan Funta, anggota grup dari Karawitan Kuping Cumpleng yang terpilih lolos seleksi sebagai peserta.

"Program ini amat baik dan bagus sebab membantu perkembangan setiap grup atau komunitas musik tradisi dengan menghadirkan mentor yang hebat untuk mengedukasi," ucap Ahan.

Sedangkan Funta berharap, acara Lokovasia yang diselenggarakan Kemendikbudristek ini bisa terus berkelanjutan agar bisa menjadi wadah bagi musisi lokal dalam berkarya.

"Program Lokovasia amat perlu dan harus dilaksanakan setiap tahunnya karena menunjang perkembangan musik tradisi Nusantara di Indonesia dan wawasan para musisinya," pungkas Funta.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu volunteer Lokovasia 2024 yang juga mahasiswa Universitas Negeri Malang Sherly Dwi Maharani. Dia berharap program ini bisa terus berlanjut dan berkembang demi kemajuan musik tradisi.

"Terima kasih Kemendikbudristek karena sudah menghadirkan Lokovasia di kampus kami. Harapannya semoga Lokovasia bisa terus ada dan berkembang setiap tahunnya, agar generasi muda bisa terus menyaksikan berbagai macam kesenian tradisi yang ada di Indonesia," pungkas Sherly.

Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Infografis: Warisan Budaya Indonesia yang Sudah Diakui UNESCO
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya