Liputan6.com, Jakarta - CEO Apple Tim Cook mengungkap alasan mengapa Apple masih ingin memproduksi iPhone di pabrik China. Berita ini membuat penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (14/4/2025) kemarin.
Informasi lain yang juga populer yaitu mengenai cara migrasi kartu SIM fisik ke eSIM untuk sejumlah operator, salah satunya XL Axiata.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Tim Cook Ungkap Alasan Apple Masih Produksi iPhone di China: Bukan karena Upah Tenaga Kerja Murah
CEO Apple Tim Cook kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video wawancaranya menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Cook menjawab pertanyaan yang telah lama menjadi bahan diskusi: mengapa Apple masih memproduksi sebagian besar iPhone dan perangkat lainnya di China?
Jawabannya, menurut Cook, bukan karena biaya tenaga kerja yang murah, sebagaimana banyak orang percaya. Namun, ada alasan lain yang jauh lebih kompleks dan strategis.
Mengutip Money Control, Senin (14/4/2025), dalam kesempatan itu, Cook mengungkapkan sejumlah faktor penting yang membuat China tetap menjadi pusat utama dalam rantai pasokan dan proses manufaktur Apple, terutama iPhone.
Menurut Tim Cook, banyak orang di Barat keliru menganggap Apple memilih China dalam produksi iPhone karena murahnya tenaga kerja.
Faktanya, menurutnya, biaya tenaga kerja di China telah meningkat tajam dalam satu dekade terakhir, dan bukan lagi menjadi negara dengan buruh berupah rendah seperti anggapan lama.
Â
2. Ini Cara Migrasi Kartu SIM Fisik ke eSIM XL Axiata, Pengguna Android dan iPhone Wajib Tahu
XL Axiata telah menghadirkan layanan opsi migrasi dari kartu SIM fisik ke eSIM bagi para penggunanya, baik di perangkat Android maupun iPhone.
eSIM sendiri merupakan layanan yang memungkinkan pengguna smartphone tak lagi butuh kartu SIM fisik yang dimasukkan ke smartphone untuk bisa mengakses telekomunikasi dan internet.
Langkah ini tentu menjadi angin segar, terutama buat pengguna yang ingin menikmati teknologi lebih praktis tanpa perlu ribet gonta-ganti kartu.
Nah, buat kamu yang penasaran gimana caranya, yuk simak langkah-langkahnya berikut ini.
Â
Advertisement
3. Komdigi Dorong Migrasi eSIM untuk Tekan Penipuan Digital, Ini Kata Pakar
Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) akhirnya menghadirkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital mengenai pemanfaatan eSIM. Lewat peraturan ini, Komdigi mendorong percepatan migrasi eSIM.
Menurut Menkomdigi (Menteri Komunikasi dan Digital) Meutya Hafid, penggunaan eSIM bisa membantu menghindarkan pengguna dari spam, phishing, hingga judi online.
Kendati demikian, menurut pakar keamanan siber Alfons Tanujaya, akar masalah penipuan digital bukan terletak pada jenis kartu SIM, melainkan lemahnya prosedur pendaftaran.
Alfons menuturkan, meski eSIM menawarkan keamanan tambahan dengan kemampuan penguncian jarak jauh, penetrasi perangkat yang mendukung eSIM di Indonesia, hanya sekitar 15 persen.
"Dan, sebagian besar adalah perangkat high-end yang cenderung tidak digunakan untuk kejahatan digital," tutur Alfons dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (14/4/2025).
Dengan kata lain, Alfons mengatakan, sekalipun sudah menggunakan eSIM, tapi prosedur pendaftaran tidak diperbaiki dan dijalankan dengan baik dan benar, penyalahgunaan layanan seluler untuk aksi kejahatan seperti fraud tetap akan marak.
Meski ia tidak menampik, eSIM memang membantu pengguna smartphone terutama mereka yang bepergian keluar negeri dan tidak perlu repot membongkar ponsel memasang kartu SIM baru.
Infografis Wajib Registrasi Kartu SIM Prabayar
Advertisement
