Apresiasi PB Inspira untuk Anak Buah Kapolri, Bangun Masjid dan Pesantren Gratis di Bogor

Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB Inspira) memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada anak buah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yaitu Aipda Gusmik.

oleh Tim News diperbarui 11 Sep 2024, 19:09 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 13:28 WIB
Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB Inspira) memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada anak buah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yaitu Aipda Gusmik.
Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB Inspira) memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada anak buah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yaitu Aipda Gusmik. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB Inspira) memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada anak buah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yaitu Aipda Gusmik.

Sebab, Aipda Gusmik telah mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Daarul Gusmik Al-Hufadz dan Masjid Al-Bir Brigade Arsy di Kedung Halang, Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.

Pesantren dan masjid ini telah menjadi rumah belajar bagi santriawan dan santriawati, semuanya mendapatkan pendidikan secara gratis tanpa dipungut biaya.

"Kedermawanan hati Aipda Gusmik dalam mendirikan pesantren ini patut dihargai dan dijadikan teladan. Tentu hal ini patut diberikan apresiasi setinggi-tingginya, di mana pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membangun peradaban manusia," ujar Ketua Umum PB Inspira Rizqi Fathul Hakim melalui keterangan tertulis, Rabu (11/9/2024).

Ia menyebut, tindakan Aipda Gusmik tidak terlepas dari kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang selalu mendorong anggotanya untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

"Perjuangan Aipda Gusmik sebagai pejuang pendidikan Qur’an dimulai dari sebuah pengalaman pribadi yang mendalam. Pada 22 Februari 2021, Aipda Gusmik mengalami ujian kesehatan berupa stroke ringan yang menyebabkan dirinya hanya bisa beraktivitas terbatas di rumah," kata Rizqi Fathul.

"Suatu hari saat menonton TV, Aipda Gusmik tak sengaja melihat ceramah Ustadz Adi Hidayat tentang keutamaan para penghafal Qur'an. Ceramah itu mengetuk hati beliau untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an dan memulai perjalanan menjadi penghafal," sambung dia.

 

Dukungan untuk Para Santri

Belajar Kitab Kuning
Beberapa santri memaknai Kitab Kuning saat mengaji 'Kilatan Kitab' di Pondok Pesantren Almiizan, Kabupaten Bogor, Senin (21/5). Ngaji kitab kuning ini merupakan tradisi di pondok pesantren pada saat bulan Ramadan. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Rizqi Fathul mengatakan, sebagai bentuk dukungan kepada santri, Aipda Gusmik mulai membagikan Al-Qur'an. Bermula sebanyak 21, hingga saat ini telah membagikan sekitar 5.000 Al-Qur'an kepada anak yatim, pondok pesantren, masjid, mushola, TPQ, dan santri di lingkungan sekitarnya.

"Semangat yang dibawa Aipda Gusmik terus berkembang, hingga akhirnya memutuskan untuk mendirikan pesantren sendiri dan membina hingga saat ini sebanyak 300 santri penghafal Al-Qur'an," kata dia.

Rizqi Fathul Hakim berharap agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat memberikan support dan apresiasi lebih kepada Aipda Gusmik yang secara sukarela membantu ratusan anak bangsa mendapatkan pendidikan gratis.

"Kami berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat memberikan support dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Aipda Gusmik yang telah secara sukarela membantu ratusan anak bangsa mengenyam pendidikan secara gratis ini," tandas Rizqi.

Untuk diketahui, selain membina santri, Aipda Gusmik juga secara konsisten membagikan makanan gratis setiap hari Jumat dan Minggu kepada masyarakat setempat.

Langkah Aipda Gusmik ini tidak hanya mencerminkan ketulusan hati seorang polisi yang peduli terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi contoh bagaimana peran polisi dapat lebih dari sekedar penegakan hukum, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial di masyarakat.

Aipda Gusmik memiliki rekam jejak yang panjang dalam pengabdiannya kepada negara. Aipda Gusmik sempat mengikuti Pendidikan Pemburu Rajawali 4 besutan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto di Pusdiklatpassus Kopassus Batujajar Jawa Barat selama 3 Bulan, setelah selesai pendidikan tersebut, ia langsung ditugaskan di Timor Timur sebagai Satgas Darat Rajawali 4 Pemburu pada tahun 1998.

Ia pernah terlibat dalam berbagai operasi penting, antara lain Operasi Tatoli di Timor Timur pada tahun 1998, Operasi Mutiara 1 di Ambon pada 1999, dan Operasi Sadar Rencong di Aceh pada 2002. Dedikasinya dalam berbagai operasi menunjukkan pengabdiannya yang luar biasa di instansi Kepolisian.

Infografis Cara Generasi 90-an Jalani Liburan Sekolah
Infografis Cara Generasi 90-an Jalani Liburan Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya