Liputan6.com, Jakarta - Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ahmad Basarah mengajak warga negara Indonesia (WNI) atau diaspora di Hamburg, Jerman untuk terus menjaga persatuan bangsa Indonesia. Menurut dia, meski di tanah rantau, namun kewajiban seorang warga negara Indonesia adalah dengan menghayati dan memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
“Para Founding Parents kita telah bersama-sama memikirkan dasar negara Indonesia merdeka dalam sidang BPUPK. Ini artinya, bagaimana negara bangsa-Indonesia ini dibangun di atas fondasi kokoh ideologi Pancasila sebagai dasar negara,” kata Basarah pada acara “Silaturahmi Kebangsaan: Merawat Kebhinekaan untuk Persatuan Masyarakat Indonesia di Jerman”, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (12/9/2024).
Baca Juga
Basarah mengatakan, Pancasila untuk pertama kali disampaikan oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Sebab saat itu, Bung Karno harus menegaskan falsafah negara, ideologi negara, dasar dan sumber hukum Indonesia adalah Pancasila.
Advertisement
“Para Founding Parents kita telah bersama-sama memikirkan dasar negara Indonesia merdeka dalam sidang BPUPK. Ini artinya, bagaimana negara bangsa-Indonesia ini dibangun di atas fondasi kokoh ideologi Pancasila sebagai dasar negara,” terang dia.
Wakil Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga menegaskan, Pancasila adalah perjanjian luhur bangsa Indonesia yang sudah final dan tidak bisa dirubah oleh siapapun dan sampai kapanpun.
“Sebab kalau mengubah atau membubarkan Pancasila, sama saja dengan membubarkan negara kesatuan Indonesia,” tegas Basarah.
Basarah meyakini, bangsa Indonesia Merdeka didirikan bukan karena persoalan mayoritas atau minoritas. Tetapi, bertujuan untuk mensejahterakan rakyat dan melindungi segenap tumpah darah Indonesia yang aneka ragam budaya, agama, suku, bahasa dan kekayaannya.
Tetap Utuh
Dalam kesempatan senada, Darmansyah Djumala selaku Dewan Pakar Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyampaikan Indonesia tetap survive, langgeng, tetap utuh bersatu meski terjadi gempa politik dunia karena memiliki Pancaila.
“Tapi gempa politik tersebut tidak membuat Indonesia terpengaruh dan terpecah-belah, Indonesia tetap utuh. Karena ada Pancasila,” bangga Djumala. Djumala juga menunjukkan fakta sejarah bahwa pidato Bung Karno mampu menggetarkan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pidato berjudul “To Build the World Anew” tahun 1960 tersebut telah ditetapkan UNESCO sebagai Memory of The World.
“Karena itu mari kita jaga dan bela negara Indonesa ini dengan menghidupkan nilai-nilai Pancasila,” ajak dia.
Advertisement
Penguatan Nilai Pancasila
Sebagai penyelenggara acara, Renata Siagian selaku Konjen RI di Hamburg, mengatakan acara digelar untuk merekatkan silaturahmi dan penguatan nilai-nilai Pancasila bagi diaspora Indonesia di wilayah kerja Hamburg.
“Ada nilai-nilai positif dari diri kita yang melekat secara inheren, yang tidak disadari dan menjadi suatu hal yang biasa dilakukan, seolah-olah sudah given. Dan nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai Pancasila,” yakin Renata.
Hal ini terlihat dari pujian masyarakat Jerman terhadap diaspora Indonesia. Mereka menyatakan senang berinteraksi dengan orang Indonesia baik sebaik teman, karyawan, mahasiswa atau lainnya.
“Bahkan ada yang minta dicarikan staf yang berasal dari orang Indonesia,” dia menandasi.