Â
Liputan6.com, Tangerang - Tak kuasa menahan air mata, hingga akhirnya menangis di hadapan awak media. Begitulah ekspresi emosi PJ Wali Kota Tangerang, Nurdin, sesaat setelah memantau keberadaan 12 anak asuh yang diselamatkan dari Panti Asuhan Darussalam, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Nurdin tampak tak kuasa menahan air mata, sesaat sebelum diwawancarai awak media. Sebelumnya, dia mengajak ngobrol dan meninjau langsung anak-anak asuh yang baru dipindahkan ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) pada Kamis malam, 3 Oktober 2024.
Advertisement
Saat ditanya alasannya menangis tak kuasa menahan emosi, Nurdin mengaku prihatin atas nasib belasan anak asuh tersebut. Mereka mayoritas adalah anak yatim piatu dan kaum dhuafa, seharusnya dirawat dengan baik penuh dengan kasih sayang, malah mendapatkan perlakuan tak beradab dari orang-orang yang seharusnya melindungi mereka.
"Maaf, saya kira sebagai masyarakat kita semua prihatin dengan hal yang seperti ini. Harapan saya ke depan tidak ada lagi," jelasnya.
Dia pun merasa sedikit lega, karena anak-anak asuh tersebut, sudah berhasil diungsikan ke RPS. Dan mendapat perlindungan dari staf yang siaga di rumah tersebut, sembari kasusnya terus disidik oleh kepolisian.
"Anak-anak sudah kita tempatkan, sudah diberi penanganan segera, seperti pemeriksaan kesehatan dan tadi malam mereka juga sudah nyaman, bisa nonton tv, bermain dengan teman-temannya, dan pagi ini sudah ganti baju, shalat, dan sebagainya," ungkap Nurdin.
Â
Perketat Pengawasan
Pihaknya pun menegaskan akan memperketat pengawasan kegiatan panti asuhan, pondok pesantren dan hal serupa di Kota Tangerang. Dia pun meminta kepada masyarakat, bila menemukan hal-hal mencurigakan ke arah pelecehan seksual ataupun bentuk kekerasan lainnya, untuk segera melaporkan ke Pemkot Tangerang.
"Kita perkuat pengawasan kalau ada hal yang mencurigakan, hal yang di luar kebiasaan masyarakat harus melaporkan. Kita punya Satgas Perlindungan Anak, kemudian punya tenaga kader di setiap wilayah yang siap merespons setiap hal yang terjadi di masyarakat,"katanya.
Â
Â
Advertisement