Ketua DPR: Fit and Proper Test Calon Kepala BIN Digelar Tertutup

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar fit and proper test terhadap calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pengganti Budi Gunawan yang diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

oleh Tim News diperbarui 16 Okt 2024, 11:52 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2024, 11:43 WIB
Puan Maharani: Terima Kasih, Kami Terima Ribuan Aspirasi Rakyat
Ketua DPR Puan Maharani

Liputan6.com, Jakarta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar fit and proper test terhadap calon kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pengganti Budi Gunawan yang diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan DPR RI, baik Puan Maharani sebagai ketua DPR RI dan juga para wakil ketua DPR RI.

"Iya, tertutup," kata Ketua DPR Puan Maharani kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Meski dilaksanakan secara tertutup, mereka akan memberikan hasilnya setelah fit and proper test digelar. "Nanti sesudahnya ya," ujar Puan.

DPR RI menerima surat Presiden Jokowi perihal permohonan pertimbangan pemberhentian dan pengangkatan kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Diketahui, saat ini Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dijabat oleh Budi Gunawan.

"Perlu kami beritahukan bahwa pimpinan dewan telah menerima surat Presiden RI nomor R/51 tanggal 10 Oktober 2024 perihal permohonan pertimbangan pemberhentian dan pengangkatan kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Selanjutnya surat tersebut telah dibahas dalam takonsul pimpinan DPR RI dan pimpinan fraksi-fraksi DPR RI tanggal 14 Oktober 2024," kata Ketua DPR RI Puan Maharani, saat rapat paripurna, Selasa (15/10/2024).

Namun, karena DPR RI periode 2024-2029 belum terbentuk alat kelengkapan dewan (AKD), maka akan dibentuk tim yang dipimpin oleh pimpinan DPR RI untuk membahas surat tersebut.

"Dan mengingat AKD belum terbentuk maka berdasarkan ketentuan pasal 111 dan pasal 112 peraturan DPR RI nomor 1 tahun 2020 tentang tatib maka rapat konsultasi memutuskan membentuk tim yang dipimpin oleh pimpinan DPR yang mempunyai tugas membahas pertimbangan atas pemberhentian dan pengangkatan calon Kepala BIN untuk selanjutnya dilaporkan pada rapur terdekat," kata Puan.

Puan menyatakan nama kepala BIN yang diusulkan Jokowi untuk menggantikan Budi Gunawan adalah Muhammad Herindra yang saat ini menjabat Wakil Menteri Pertahanan 2019-2024.

"Jadi sudah diusulkan satu nama dari Presiden Jokowi. Surpres pergantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra," kata Puan.

Profil Muhammad Herindra, Calon Kepala BIN Pengganti Budi Gunawan

RAPAT KERJA KOMISI 1 DPR
Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Muhammad Herindra saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2022). Rapat membahas permohonan persetujuan penjualan barang milik negara berupa kapal Eks KRI Teluk Sampit-515 pada Kementerian Pertahanan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberhentikan Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sebagai gantinya, Jokowi menunjuk Muhammad Herindra yang saat ini masih menjabat sebagai wakil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Herindra adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 dan menjadi yang terbaik dengan meraih penghargaan Adhi Makayasa. Pada 2012, dirinya diamanahkan sebagai Komandan Korem 101 Antasari pada 2012 dengan pangkat Kolonel Infanteri.

Pada tahun 2013, Herindra lalu diamanahkan tanggung jawab sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus hingga 13 Februari 2015. Selanjutnya, di tahun yang sama Herindra ditugaskan mengisi posisi Kepala Staf Kodam (Kasdam) III/Siliwangi.

Belum lama mengemban amanah sebagai Kasdam III/Siliwangi, Herindra kembali ditarik ke satuan baret merah pada 31 Juli 2015. Kali ini, dia didapuk sebagai Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus), diketahui jabatan tersebut juga pernah diemban oleh Prabowo Subianto.

Hanya berselang satu tahun, selanjutnya pria kelahiran Magelang, 30 November 1964 tersebut kembali diamanahkan jabatan baru pada 6 Oktober 2016 sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi. 

Berselang dua tahun, karier militer Herindra ditarik ke pusat sebagai Inspektur Jenderal TNI pada 3 Maret 2018. Dia dipercaya sebagai Pa Sahli (Staf Ahli) Tk III Bid Hubint Panglima TNI.

Setelah dua tahun, tepatnya 21 Oktober 2020 dirinya dilantik Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI dengan pangkat Letnan Jenderal atau bintang tiga di pundak.

Hingga pada akhir Desember 2020, Herindra diminta Presiden Jokowi untuk mendampingi Prabowo Subianto sebahai Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan).

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Infografis Prabowo Gelar Audisi Para Calon Menteri. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Prabowo Gelar Audisi Para Calon Menteri. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya