Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) akan mendirikan pusat informasi dan media bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemkomdigi, Prabunindya Revta Revolusi, saat memimpin rapat koordinasi (rakor) jajaran Kemkomdigi bersama stakeholders terkait usai meninjau pos dan lokasi pengungsian terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Minggu (17/11/2024).
Baca Juga
Selain itu Kemkomdigi juga akan mempercepat pemulihan akses internet dan telekomunikasi lainnya. Langkah ini dilakukan guna memastikan publik memperoleh informasi yang akurat mulai dari penanganan para pengungsi hingga mempercepat pemulihan pascabencana.
Advertisement
“Sesuai arahan Ibu Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, agar kami semaksimal mungkin melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sesuai tugas dan fungsi Kemkomdigi, termasuk pendampingan bagi seluruh korban terdampak bencana,” kata Dirjen IKP Prabu Revolusi dalam keterangan yang diterima, Minggu (17/11/2024).
Berdasarkan hasil tinjauan secara langsung di lapangan, katanya, selain pendirian pusat informasi dan media, pemulihan akses komunikasi dan telekomunikasi juga mendesak untuk dilakukan. Penguatan sinyal, akses internet dan data hingga penambahan bandwidth sangat diperlukan dalam kondisi krisis bencana.
“Jadi selain komunikasi publik, maka infrastruktur telekomunikasi juga menjadi prioritas Kemkomdigi. Dalam kondisi kritis seperti ini pertukaran informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan, jangan sampai terhambat,” ujar Prabu.
Oleh karena itu, lanjut Prabu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran Kemkomdigi dan stakeholders terkait seperti BAKTI Kemkomdigi, Direktorat Jenderal Penyelengaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI), operator seluler, hingga Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Flores Timur untuk segera melakukan langkah-langkah percepatan pemulihan akses komunikasi serta telekomunikasi.
“Mengingat para korban bancana seperti orang tua yang tidak bisa bekerja, anak-anak yang tidak bisa sekolah harus dibantu, bukan materiil saja tapi juga psikologisnya agar pemulihan pascabencana bisa cepat. Nah akses internet sangat dibutuhkan, karena bukan hanya untuk akses informasi tapi juga sosialisasi, pendidikan hingga hiburan bisa diberikan kepada para korban terutama anak-anak,” lanjut Dirjen IKP.
Jumlah Pengungsi
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur, Heronimus Lamawuran, dalam kesempatan yang sama menuturkan hingga Minggu (17/11/2024), terdapat 12.987 jiwa pengungsi di enam posko lapangan. Setiap posko pun dikatakannya memiliki tantangan komunikasi akibat kapasitas jaringan yang terbatas.
“Akibat erupsi, beberapa sarana telekomunikasi terdampak serius, termasuk Base Transceiver Station (BTS) dan tower milik BAKTI, yang menyebabkan kualitas jaringan naik-turun. Dari total 13 tower BTS yang tersedia, hanya empat tower yang beroperasi secara maksimal sementara yang lainnya tidak stabil akibat pasokan listrik yang juga tidak stabil,” tutur Pria yang akrab disapa Herry itu.
Kepala Bidang Penyelenggaraan e-Goverment Dinas komunikasi dan informatika kabupaten Flores Timur, Petrus Robby Tulus, menambahkan bahwa kondisi pengungsian dengan penumpukan massa turut menambah beban pada jaringan dan menyebabkan lalu lintasnya penuh. Kondisi ini menjadikan layanan komunikasi tidak memadai.
“arena itu penguatan penguatan sinyal yang segera dari operator,” ujarnya.
Advertisement
Operator Seluler
Oleh sebab itu pihaknya berharap operator seluler yang beroperasi di lokasi, segera menguatkan jaringan khususnya di dua desa utama, Desa Konga dan Bolumatang.
“Untuk 32 unit perangkat akses internet BAKTI memang hanya satu yang rusak karena terdampak langsung oleh erupsi. Namun 31 lainnya juga mengalami gangguan akibat kondisi lapangan yang berdebu dan terpaksa dimatikan karena khawatir rusak oleh Listrik yang mati-hidup. Delapan unit sudah dialihkan ke enam posko yang telah terbentuk untuk memaksimalkan akses komunikasi di lokasi tersebut. Tapi kapasitasnya perlu ditambah,” lanjut Robby.
Seperti diketahui, Gunung Api Lewotobi Laki-Laki yang berada di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT mengalami erupsi pada Minggu (3/11/2024) pukul 23.56 WIT. Hingga kini erupsi susulan masih terjadi dengan besaran fluktuatif. Akibatnya 12.987 jiwa mengungsi dan kini terkonsentrasi di enam posko lapangan. Jalan nasional yang menghubungkan Larantuka, Lewotobi dan Maumere di radius 7 kilometer (km) dari puncak Lewotobi Laki-Laki juga ditutup dan tidak bisa dilalui.