Setelah Merger XL-Smartfren, 7,5 MHz Frekuensi 900 MHz Dikembalikan ke Kemkomdigi

Merger XL Axiata dan Smartfren semakin mendekati final. Pemerintah akan menerima pengembalian 7,5 MHz frekuensi 900 MHz dan melakukan refarming sebelum dilelang ulang.

oleh Agustinus Mario Damar Diperbarui 22 Mar 2025, 18:30 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2025, 18:30 WIB
Direktur Jenderal PPI Kementerian Kominfo Wayan Toni Supriyanto
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Wayan Toni Supriyanto. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Proses merger antara dua operator seluler besar, XL Axiata dan Smartfren, semakin mendekati tahap final. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Wayan Toni Supriyanto, mengungkapkan setelah merger rampung, sejumlah spektrum frekuensi akan dikembalikan kepada pemerintah untuk ditata ulang.

Dalam keterangannya di Kantor Kemkomdigi, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (22/3/2025), Wayan menyebutkan bahwa sebanyak 7,5 MHz dari pita frekuensi 900MHz yang saat ini dipegang oleh XL Axiata akan dikembalikan.

Langkah ini merupakan bagian dari regulasi spektrum frekuensi yang berlaku di Indonesia. "(Spektrum yang dikembalikan) lebar pitarnya 7,5 MHz dari frekuensi 900 MHz, itu yang dipegang oleh XL akan dikembalikan," kata Wayan.

Pemerintah akan melakukan proses refarming atau penataan ulang terhadap spektrum frekuensi yang dikembalikan tersebut.

Setelah itu, spektrum yang telah ditata ulang akan dilelang kembali agar bisa dimanfaatkan secara optimal oleh industri telekomunikasi.

"Jadi nanti (frekuensi yang ada di 900 MHz) dilelang lagi, biasa di-refarming lagi. Itu memang mekanismenya," tambah Wayan.

Kemkomdigi sendiri telah menyetujui rencana merger ini dengan dikeluarkannya persetujuan prinsip oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Saat ini, proses merger XL Axiata dan Smartfren berada di tangan para operator untuk ditindaklanjuti sesuai kesepakatan yang telah disusun.

Kesepakatan merger ini pertama kali diumumkan pada Desember 2024, ketika para pemegang saham kedua perusahaan menyetujui penggabungan anak usaha mereka.

Entitas baru ini akan memiliki valuasi perusahaan pra-sinergi gabungan sebesar Rp 104 triliun atau setara 6,5 miliar dolar AS. XL Axiata akan tetap menjadi entitas yang bertahan, sementara Smartfren dan SmartTel akan bergabung di bawah nama XLSmart.

Kepemilikan XLSmart akan dikendalikan bersama oleh Axiata Group Berhad dan Sinar Mas, dengan masing-masing memegang 34,8 persen saham serta memiliki pengaruh yang sama dalam pengambilan keputusan strategis.

Promosi 1

Satu Lagi Petinggi XL Axiata Mundur Jelang Merger dengan Smartfren

Sekjen ATSI Marwan O Baasir (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)
Sekjen ATSI Marwan O Baasir (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)... Selengkapnya

Di sisi lain, menjelang direstuinya merger XL Axiata-Smartfren, satu lagi petinggi XL Axiata mundur. Kali ini, Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir akan meninggalkan operator yang bermarkas di kawasan Kuningan tersebut.

Pengunduran diri Marwan, ia sebut karena alasan pribadi. Ia tak mengungkap pengunduran diri itu ia buat karena proses merger XL Axiata-Smartfren segera direstui Komdigi.

Namun, Marwan bukan satu-satunya Direktur XL Axiata yang memilih resign setelah ada kepastian soal merger XL Axiata dengan anak usaha Sinar Mas.

Sebelumnya, Presdir sekaligus CEO XL Axiata Dian Siswarini membuat kabar bahwa dirinya mengundurkan diri dari pucuk kepemimpinan di XL Axiata.

Tidak berselang lama, sejumlah direktur lainnya turut undur diri. Mereka antara lain adalah Direktur sekaligus Chief Commercial Officer Home and Convergence XL Axiata Abhijit Navalekar, Direktur sekaligus Chief IT Digital and Analytics Rico Usthavia Frans, serta Direktur sekaligus Chief Technology Officer I Gede Darmayusa.

"Alasannya, karena personal reason. Sebenarnya ini sudah beberapa minggu terakhir lah, saya minta izin ke manajemen, ke XL, juga saya sampaikan ke teman-teman media karena selama ini saya berinteraksi," kata Marwan ditemui di Kantor XL Axiata, Kamis (27/2/2025).

Marwan O Baasir menyampaikan, pengunduran dirinya telah sesuai dengan proses yang berlaku di perusahaan dan bukan sesuatu yang langsung dilakukan tanpa ada diskusi dengan pihak manajemen XL Axiata.

 

Jenjang Karier

Sekjen ATSI Marwan O Baasir
Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O Baasir ditemui di Jakarta, Kamis (8/9/2022).... Selengkapnya

Marwan sendiri menduduki jabatan sebagai Chief of Corporate Affairs XL Axiata sejak November 2020 hingga saat ini. Ia tercatat memiliki jenjang karier di operator ini, pada Juli 2012 hingga Oktober 2014, Marwan menduduki jabatan Head of Regulatory and Government Relation.

Selanjutnya, sejak November 2014 hingga Oktober 2020, Marwan duduk di posisi VP Regulatory and Government Relations.

Setelah mengundurkan diri, pria yang memiliki background bidang hukum ini mengaku masih berpikir tentang rencananya ke depan.

"Saya berpikiran mau Ramadan dulu deh, tetapi saya ini kan lawyer ya, jadi saya akan berpikir lah mau ngapainnya gitu," ujarnya.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya